Anggota Dewan PKB Reses Naik Motor

- 4 November 2017, 23:30 WIB
Anggota Dewan PKB Reses Naik Motor
Anggota Dewan PKB Reses Naik Motor

Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Pandeglang, Kumaedi terbilang sosok wakil rakyat yang agresif memperjuangkan aspirasi masyarakat. Sampai-sampai, pria yang hobi traveling ini melaksanakan reses tahapan ke dua, menelusuri desa di daerah pemilihan enam (Panimbang, Sobang, Cigeulis, Cibaliung, Cibitung dan Sumur). Unik memang jika melihat pribadi Kumaedi, karena dia suka menaiki sepeda motor untuk touring ke daerah pedalaman. "Saya sudah terbiasa menggunakan sepeda motor saat melaksanakan agenda reses. Tidak ada kaitan dengan pencitraan, karena memang, saya sudah terbiasa bersama warga Karangtaruna konvoi naik motor saat melaksanakan kegiatan di masyarakat. Apalagi wilayahnya itu medannya terjal, jadi setiap hari kalau turun ke masyarakat, ya harus pake motor," kata Kumaedi kepada Kabar Banten, Kamis (2/11/2017). Baginya reses atau jaring aspirasi dengan kendaraan roda dua jauh lebih mengasyikkan. Saya bisa berhenti disimpul-simpul atau basis konstituen atau warga binaan. Termasuk bisa memudahkan untuk memantau infrastruktur yang rusak, dan sekaligus bisa memantau potensi wisata di dapil enam. "Kemarin, saya baru menyelesaikan reses. Mayoritas aspirasi yang didapat masih didominasi aspirasi jalan rusak. Saya berharap pemerintah bisa mengakomodasi aspirasi pembangunan jalan, termasuk potensi wisata di wilayah Pandeglang Selatan. Sebab, banyak harta karun alam berupa curug /air terjun yang belum terjamah. Namun wisata itu sangat eksotis dan jika dikelola bisa menjadi andalan wisata alam bagi pemerintah daerah," ujarnya. Anggota Komisi III DPRD ini mengaku lebih enjoy melaksanakan reses menggunakan transportasi sepeda motor. Karena saat memantau infrastruktur, potensi wisata bisa konvoi bareng warga menelusuri daerah pedalaman. "Ya, dengan naik motor memudahkan saya saat mendokumentasikan hasil temuan reses, karena bisa berhenti dari satu lokasi ke lokasi lainnya," ucapnya. Selain itu, dalam tiga kali melaksanakan agenda reses, pihaknya bersama warga telah membangun jembatan dan jalan hasil swadaya masyarakat. Sebab, Kumaedi selama ini telah menggalang pemuda Karangtaruna untuk aktif berperan serta dalam pembangunan. "Ya, banyak pembangunan swadaya masyarakat, karena masyarakat sadar bahwa pemerintah memiliki keterbatasan untuk menggenjot pembangunan infrastruktur dengan keterbatasan anggaran". Meski demikian, pihaknya berharap pemerintah bisa melanjutkan hasil pembangunan swadaya masyarakat. Sebab, hasil pembangunan jalan dari swadaya itu hanya sebatas pengerasan jalan. Termasuk pembangunan jembatan gantung hasil swadaya sifatnya tidak permanen, dan bahan materialnya terbuat dari kayu. "Saya berharap pemerintah bisa melanjutkan pembangunan baik jalan maupun jembatan yang sudah diawali pekerjaannya dari swadaya masyarakat," ucapnya. Sementara itu, warga Cibaliung, Jubaedi mengaku banyak pembangunan dari hasil swadaya masyarakat. Pembangunan tersebut digagas oleh pemuda Karangtaruna dengan melibatkan anggota dewan dapil Cibaliung. "Namun saja, namanya swadaya tidak mungkin maksimal, dan untuk menyempurnakan pembangunan itu butuh dukungan anggaran dari pemerintah," tuturnya. (TB. A. Turmahdi)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x