Pertahankan Julukan Kota Santri

- 22 Maret 2018, 16:00 WIB
4---Ketua-MUI,-KH.Hamdi-Ma'ani
4---Ketua-MUI,-KH.Hamdi-Ma'ani

PANDEGLANG, (KB).- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang, KH. Tb. Hamdi Ma'ani menyayangkan julukan Pandeglang sebagai kota santri sudah mulai terkikis. Sebaliknya, saat ini pemerintah mulai membuat simbol-simbol dengan nama kota wisata. Padahal, kota santri tersebut hasil ulama-ulama terdahulu yang berada di Kabupaten Pandeglang. "MUI dengan tegas meminta agar jargon Pandeglang kota santri jangan sampai hilang. Sebab, nama kota santri itu sudah menasional," kata Ketua MUI Pandeglang, KH. Hamdi Ma'ani kepada Kabar Banten, Rabu (21/3/2018). Ia berharap pemerintah untuk memperkuat jargon Pandeglang kota santri. Terkenal dengan pengembangan wisata religi. Sehingga ruhnya sebagai kota santri semakin tajam. Kita khawatir kalau mengubah jargon kota santri bisa kualat oleh ulama. Apalagi para pendahulu, para kiai dan ulama ikut memperjuangkan dan mempertahankan Pandeglang. Menurut dia, MUI khawatir tagline yang digembar-gemborkan pemerintah berpengaruh negatif ke masyarakat Pandeglang. Ia meminta pemerintah daerah memperkuat sumber daya manusia (SDM) yang berakidah dan berakhlakul karimah sesuai budaya Pandeglang sebagai kota santri tidak tergerus budaya luar. Sebenarnya, kita tidak melarang budaya luar masuk, hanya saja membatasi agar sesuai dengan kultur budaya Pandeglang. Seperti festival bebegig di Tanjung Lesung, itu kan tidak mencerminkan Pandeglang sebagai kota santri. Justru nama-nama festival semacam itu bisa mengikis kultur religi di Pandeglang. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Pandeglang, Salman Sunardi mengatakan, Pandeglang sebagai kota sejuta santri seribu ulama tidak akan luntur. Meski diakuinya saat ini pemerintah sedang menggembar-gemborkan kota wisata. Tetapi semua itu untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk itu, Salman meminta agar MUI Pandeglang dan masyarakat menyamakan persepsi agar dalam membangun wisata bisa berjalan harmonis. "Kalau kami selaku OPD, hanya mengembangkan visi misi bupati. Untuk masalah jargon Pandeglang kota santri, mari kita samakan persepsi dulu. Kita tidak akan menghilangkan julukan kota santri, karena Pandeglang sumber ilmu keagamaan," kata Salman. Menurut Salman, wisata religi diPandeglang menjadi prioritas pembangunan. Karena syiar Islam banyak diambil dari tokoh ulama yang ada di Pandeglang. Sehingga tetap marwah kota santri tidak akan hilang. "Di Pandeglang banyak wisata religi. Lihat saja pada bulan maulid banyak orang yang ziarah ke Pandeglang," ucapnya. (IF)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x