Pasca Tsunami Selat Sunda, Warga Pesisir Pantai Carita Mulai Kosongkan Rumah

- 28 Desember 2018, 12:45 WIB
rumah dikosongkan
rumah dikosongkan

PANDEGLANG, (KB).- Hingga hari keenam pasca tsunami Selat Sunda, sebagian warga pesisir Pantai Carita mulai mengosongkan. Hal itu dilakukan warga menyusul adanya imbauan pemerintah agar menghindari bencana radius 1 kilometer dari pesisir pantai. Saat ini sebagian warga ada yang mengungsi di bukit taman hutan rakyat atau Tahura, di Terminal Labuan ada juga di daerah dataran tinggi seperti di Kecamatan Jiput. Menurut informasi, warga mengosongkan rumah karena masih didera trauma dan kekhawatiran terjadi bencana susulan yang diakibatkan erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK). Menurut Franky, warga Carita hampir 70 persen warganya yang tinggal di pesisir pantai mulai meninggalkan rumah untuk mengungsi di tempat lebih aman. Tetapi, sebagian warga lagi masih bertahan di rumah sambil menunggu perkembangan situasi aman pascabencana. "Iya, hampir 70 persen warganya mengosongkan rumah, sisanya 30 persen masih bertahan menempati tempat tinggal," ucap Franky kepada Kabar Banten, Kamis (27/12/2018). Ia mengatakan, untuk saat ini sebagian besar warga pesisir Pantai Carita mengungsi ke daerah Kecamatan Jiput dan Taman Hutan Raya (Tahura). "Ada yang mengungsi ke Bukit Tahura, ada juga yang ke Kecamatan Jiput, tepatnya di Desa Tenjo Lahang," ucapnya. Menanggapi situasi tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Pandeglang, Asep Rahmat mengatakan, imbauan untuk menjauhi pantai radius 1 kilometer sudah disampaikan oleh pihak BMKG. Jadi hal tersebut merupakan bagian dari ikhtiar masyarakat untuk menghindari bencana. "Kan untuk imbauan dari BMKG itu sudah disampaikan, bahkan melalui live streaming. Jadi kalau masyarakat meninggalkan rumah untuk sementara mengungsi itu baik, kita khawatir aja," kata Asep saat dihubungi melalui telepon selulernya. (Ade Taufik/EM)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah