Ribuan Warga Kehilangan Rumah, Bangkitkan Daerah Terdampak Bencana

- 4 Januari 2019, 06:00 WIB
Panglima - Polri_1
Panglima - Polri_1

PANDEGLANG, (KB).- Pascabencana tsunami Selat Sunda, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian mengajak masyarakat untuk menyelesaikan setiap ujian dengan penuh kebersamaan. Sebab, kebersamaan merupakan kunci untuk bangkit dari segala bentuk ujian. "Dampak dari musibah tsunami Selat Sunda ini banyak terjadi kerusakan dan korban jiwa. Maka dengan kebersamaan, saling bahu membahu antara pemerintah pusat, daerah, provinsi, Polri, TNI dan relawan bergerak bergotong royong untuk membangun kembali dari apa yang terjadi saat ini," kata Jenderal Polisi Tito Karnavian seusai Salat Zuhur berjamaah di Masjid Salafiah Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Kamis (3/01/2019). Hadir dalam kegiatan tersebut Panglima TNI Jenderal TNI Hadi Tjahjanto, Gubernur Banten Wahidin Halim, Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir, Komandan Korem 064 MY Kolonel Inf Windiyatno, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Ketua DPRD Banten Asep Rahmatulloh, Pj Sekda Banten Ino S Rawita, ulama karismatik KH Abuya Muhtadi, Kepala OPD Banten, Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono dan Komandan Kodim 0601 Letkol Inf Fitriana Nur Heru Wibawa tokoh masyarakat, ulama dan masyarakat disekitar Kecamatan Caringin. Menurut Kapolri, kebersamaan itu terlihat saat upaya evakuasi warga yang menjadi korban bencana tsunami, sehingga tindakan evakuasi di lapangan dapat terlaksana dengan cepat. "Baik yang meninggal dunia maupun yang luka berat atau ringan semuanya teratasi dengan baik. Semua ini berkat kerjasama yang baik," tuturnya. Kapolri juga mengatakan negara Indonesia merupakan kepulauan yang memiliki banyak sekali aktivitas gunung rapi, oleh sebab itu masuk kedalam ring of fire. "Sehingga potensi bencana alam cukup signifikan, lebih dari 100 gunung api. Kemudian lagi, selain dari itu ada lempengan di bagian selatan Indonesia sehingga mengakibatkan terjadinya gemba bumi," tuturnya. Tito mengatakan saat ini masih ada beberapa masyarakat yang berada dipengungsian entah itu karena rumahnya rusak atau trauma heiling akibat bencana Tsunami. "Dalam menghadapi persoalan ini, kita berusaha, pemerintah pusat setelah tanggap darurat selesai akan mengadakan rekontruksi," ujarnya. Sementara itu Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, saat ini dalam pengevakuasian korban bencana dibantu oleh seluruh lapisan, mulai dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Relawan, organisasi pemuda, organisasi kemasyarakatan dan masih banyak lagi. "Tanpa bantuan mereka, mungkin pengevakuasian tidak akan secepat ini, balum lagi kami dibantu dalam masa tanggap darurat, kami ucapkan terimakasih kepasa semua lapisan yang terlibat," ujarnya.
Rekonstruksi Gubernur Banten Wahidin Halim menyampaikan terimakasihnya kepada Panglima TNI dan Kapolri beserta jajaran atas bantuan yang diberikan pasca terjadinya tsunami Selat Sunda. "Yang pertama saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Panglima TNI, Bapak Kapolri beserta jajarannya kebawah," kata gubernur. Gubernur mengatakan kehadiran Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya, rasanya sampai sekarang belum selesai urusan tsunami yang ada di Provinsi Banten. "Mereka berjibaku, mereka berani turun langsung ke lapagan, menerobos langsung jalan-jalan yang terisolasi," ujar Wahidin. Gubernur juga menjelaskan, berdasarkan data yang diterima ada sekitar 2.700 warga yang butuh relokasi, Mulai dari kehilangan pekerjaan, kehilangan perahu dan kehilangan rumah yang rusak diterjang tsunami. Untuk itu dirinya dan Bupati Pandeglang beserta jajaran sedang menyiapkan dana relokasi yang dibutuhkan. "Tugas terakhir saya dan Bu Irna adalah rekontruksi. Ada sekitar 2.700 masyarakat yang kehilangan pekerjaan, kehilangan rumah, kehilangan perahu yang perlu kita relokasi. Dan kita sedang menyiapkan dana relokasi," katanya. (IF)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x