PANDEGLANG, (KB).- Pascabencana tsunami Selat Sunda, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian mengajak masyarakat untuk menyelesaikan setiap ujian dengan penuh kebersamaan. Sebab, kebersamaan merupakan kunci untuk bangkit dari segala bentuk ujian. "Dampak dari musibah tsunami Selat Sunda ini banyak terjadi kerusakan dan korban jiwa. Maka dengan kebersamaan, saling bahu membahu antara pemerintah pusat, daerah, provinsi, Polri, TNI dan relawan bergerak bergotong royong untuk membangun kembali dari apa yang terjadi saat ini," kata Jenderal Polisi Tito Karnavian seusai Salat Zuhur berjamaah di Masjid Salafiah Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Kamis (3/01/2019). Hadir dalam kegiatan tersebut Panglima TNI Jenderal TNI Hadi Tjahjanto, Gubernur Banten Wahidin Halim, Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir, Komandan Korem 064 MY Kolonel Inf Windiyatno, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Ketua DPRD Banten Asep Rahmatulloh, Pj Sekda Banten Ino S Rawita, ulama karismatik KH Abuya Muhtadi, Kepala OPD Banten, Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono dan Komandan Kodim 0601 Letkol Inf Fitriana Nur Heru Wibawa tokoh masyarakat, ulama dan masyarakat disekitar Kecamatan Caringin. Menurut Kapolri, kebersamaan itu terlihat saat upaya evakuasi warga yang menjadi korban bencana tsunami, sehingga tindakan evakuasi di lapangan dapat terlaksana dengan cepat. "Baik yang meninggal dunia maupun yang luka berat atau ringan semuanya teratasi dengan baik. Semua ini berkat kerjasama yang baik," tuturnya. Kapolri juga mengatakan negara Indonesia merupakan kepulauan yang memiliki banyak sekali aktivitas gunung rapi, oleh sebab itu masuk kedalam ring of fire. "Sehingga potensi bencana alam cukup signifikan, lebih dari 100 gunung api. Kemudian lagi, selain dari itu ada lempengan di bagian selatan Indonesia sehingga mengakibatkan terjadinya gemba bumi," tuturnya. Tito mengatakan saat ini masih ada beberapa masyarakat yang berada dipengungsian entah itu karena rumahnya rusak atau trauma heiling akibat bencana Tsunami. "Dalam menghadapi persoalan ini, kita berusaha, pemerintah pusat setelah tanggap darurat selesai akan mengadakan rekontruksi," ujarnya. Sementara itu Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, saat ini dalam pengevakuasian korban bencana dibantu oleh seluruh lapisan, mulai dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Relawan, organisasi pemuda, organisasi kemasyarakatan dan masih banyak lagi. "Tanpa bantuan mereka, mungkin pengevakuasian tidak akan secepat ini, balum lagi kami dibantu dalam masa tanggap darurat, kami ucapkan terimakasih kepasa semua lapisan yang terlibat," ujarnya.