Cerita Nelayan KM Puspita Jaya, Dua Hari Terapung di Laut

- 22 Juni 2020, 20:33 WIB
Acuy-Nelayan KM Puspita Jaya
Acuy-Nelayan KM Puspita Jaya

PANDEGLANG, (KB).- Dua orang nelayan asal Kampung Makui Tonggoh, Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Juhedi yang akrab disapa Acuy (32) dan Wawan (30) korban tenggelamnya KM Puspita Jaya mampu bertahan selama dua hari di laut dengan memegangi sebatang bambu.

Selain Acuy dan Wawan, seorang nelayan, Udi juga berhasil selamat. Sementara enam temannya yang lain lebih dulu ditemukan selamat oleh Tim Basarnas. Acuy dan rekannya berhasil dievakuasi oleh salah satu kapal pancing asal Kecamatan Carita.

Saat ini, Acuy sudah berada di rumah bersama sanak saudaranya. Kondisi kesehatannya sudah pulih, meski perut dan kakinya sedikit luka tergores terkena bambu yang digunakan saat bertahan di laut.

Baca Juga : 3 Nelayan Ditemukan Terapung di Perairan Tanjung Alang-alang

Acuy menceritakan, kapal yang ditumpanginya berisi 16 orang nelayan termasuk dirinya dan berangkat dari Labuan pada Kamis (18/6/2020). Saat kapal terbalik, kata dia, ia sempat merasa heran karena ombak tidak begitu besar.

"Saya berangkat hari Kamis, itu kejadiannya sekitar pukul 17.00 WIB. Tiba-tiba terjadi seperti itu, ombak datang secara mendadak. Gak ada hujan, kalau angin memang terasa lumayan," ujar Acuy, Senin (22/6/2020).

Setelah kapal terbalik dan belum sepenuhnya karam, kata dia, seluruh nelayan masih bisa bertahan di atas kapal tersebut. Saat kapal belum tenggelam, nahkoda sekaligus pemilik kapal sempat mengingatkan para nelayan untuk tetap berada di kapal hingga ada pertolongan datang.

"Setelah kapal terbalik, kami masih bisa bertahan, karena kondisi kapal hanya miring. Semua diminta untuk tetap di Kapal jangan ada yang berpencar," katanya.

Baca Juga : Kapal Terbalik Diterjang Ombak, 10 Nelayan Hilang di Perairan Pulau Panaitan

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah