Network
PANDEGLANG, (KB).- Perusahaan yang bergerak dalam bidang bahan bakar, PT Indomobil Prima Energi bersedia menutup usahanya sendiri di bidang pengisian bahan bakar minyak atau BBM. Penutupan unit usahanya tersebut sampai semua proses perizinan dinyatakan lengkap.
Legal Manajer Perizinan PT Indomobil Prima Energi Wawan menyatakan bersedia menutup unit usaha, karena menilai proses perizinan di Pandeglang ribet dan berbelit-belit, sehingga dari awal unit usaha ini terpaksa beroperasi, meskipun belum mengantongi izin. Sementara, unit usaha Indomobile sudah ada 30 titik tersebar di Kabupaten Pandeglang.
Ia siap menutup unit usaha tersebut setelah melalui dengar pendapat dengan DPRD Pandeglang dan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Gedung DPRD, beberapa hari lalu.
"Intinya dari hasil dengar pendapar dengan Komisi I DPRD dan pemerintah daerah, maka kami menutup semua titik usaha sebelum perizinan selesai. Ya, dari pada ditutup petugas lebih baik kami menutup sendiri usaha ini," katanya kepada Kabar Banten, Rabu (1/7/2020).
Baca Juga : Mahasiswa Minta PT Indomobile Prima Energi Ditutup
Menurut dia, proses perizinan di Pandeglang cenderung sulit dan berbeda dengan daerah lain. Oleh karena itu, pihak perusahaan mengalami kesulitan saat mengurus perizinan lingkungan dan lain sebagainya.
"Kalau di Pandeglang ini kan perizinannya berbeda. Kami harus izin lingkungan ke masyarakat. Apalagi kami tidak tahu keberadaan camatnya. Kemudian, harus SPPT PBB tahun terakhir. Maka dari itu, proses pengurusan izinnya sangat panjang dan berbelit-belit untuk mengurusnya. Intinya kami patuh tidak akan membuka sampai izin usaha terbit dan tidak akan menambah jumlah titik," ujarnya.
Sementara, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pandeglang Endang Sumantri menuturkan, dari hasil dengar pendapat dengan PT Indomobile dan DPMPTSP menghasilkan dua kesimpulan, yakni penutupan operasional sementara dan tidak akan menambah jumlah titik. (Ade Taufik/EM)*
