Akhir Pekan, Kawasan Banten Lama Dipadati Pengunjung

6 Desember 2020, 16:56 WIB
Ribuan wisatawan memadati kawasan wisata ziarah Banten Lama, Ahad 6 Desember 2020. /M Hashemi Rafsanjani/

KABAR BANTEN – Ribuan wisatawan dari berbagai daerah memadati kawasan Banten Lama, di Kecamatan Kasemen, Kota Serang Ahad 6 Desember 2020.

Pantauan Kabar Banten sebagian pengunjung melakukan ziarah di area Masjid Agung Banten. Beberapa pengunjung tampak tidak mengenakan masker.

Seorang peziarah asal Cirebon yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, sebelum ke Masjid Agung Banten dia bersama rombongan mengunjungi makam Maulana Yusuf.

Baca Juga: Wali Kota Serang Didorong Bentuk Badan Pengelola Kawasan Kesultanan Banten

"Abis dari sana (makam Maulana Yusuf) baru ke sini (Masjid Agung Banten)," katanya, Ahad 6 Desember 2020.

Setelah dari Banten Lama, rombongannya akan melanjutkan perjalanan ziarah ke Gunung Santri atau makam Syekh Muhammad Sholeh di Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang.

Baca Juga: Dikembangkan Distanbun Lebak, Ini Dua Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Lebak

"Iya, dari Gunung Santri baru pulang. Memang biasanya rutin tiap tahun ziarah ke makam-makam syekh," ujarnya.

Rahmat, warga Kabupaten Serang, Rahmat mengatakan, perjalanan ziarah biasanya dilakukan selama sepekan dimulai dari Bojonegara hingga ke Kudus, Jawa Tengah.

Baca Juga: Selama PSBB, Objek Wisata di Kabupaten Lebak Tertutup untuk Wisatawan

"Gunung Santri dulu, terus ke Banten Lama, Cikaduen Pandeglang, terus Cirebonan, sampai ke Kudus. Seminggu perjalanan," ucapnya.

Biasanya, kata dia, sepanjang bulan maulid perjalanan ziarah mulai dilakukan.

Baca Juga: Wisata Kuliner Teluk Labuan: Nikmati Keindahan 'Sunset' hingga Gemerlap Lampu Kapal Nelayan

"Karena bulan itu katanya penuh berkah, terus kalau akhir tahun juga kan kami meminta perlindungan, terus kan memang sudah menjadi kebiasaan keluarga juga," katanya.

Baca Juga: Kota Tangerang Zona Merah Covid-19, Pemkot Kembali Berlakukan WFH dan PSBL

Dia mengaku mengikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Pakai masker, cuci tangan kan pasti, soalnya kita juga wudhu. Kalau dibilang percaya (Covid-19), ya bingung juga karena kesannya kayak terlalu dibesar-besarkan. Kalau saya dan keluarga menyerahkan kepada Allah saja, hidup mati mah hanya Allah yang tahu," tuturnya.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler