Mengenal Waduk Krenceng Cilegon, Alamnya Memesona, Punya Mitos, Jangan Sombong dan Takabur!

24 April 2021, 09:34 WIB
Pesona Waduk Krenceng mampu menyedot ratusan masyarakat di saat bulan Ramadan, Kamis 23 April 2021 /Kabar Banten/Himawan Sutanto/

KABAR BANTEN- Waduk Krenceng yang terletak diantara 3 Kelurahan yakni, Lingkungan Rawa Gondang, Kelurahan Citangkil, Lingkungan Kubangbale, Kelurahan Taman Baru dan Lingkungan Cimerak Kelurahan Kebonsari Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, mempunyai pesona dan daya tarik tersendiri.

Waduk Krenceng letaknya tak jauh dari pusat kota, hanya sekitar 5 km atau sekitar 15 menit dari pusat pemerintahan untuk sampai ke lokasi.

Tak heran jika selama bulan ramadhan ini, ratusan warga sekitar Waduk Krenceng datang untuk nyenyore alias ngabuburit.

Baca Juga: Bulan Barokah, Komunitas Bikers Sadulur Sabatur Bagikan Takjil dan Nasi Kotak di Kota Serang

Waduk Krenceng yang luas, memberikan perasaan tenang, nyaman dan tenteram.

Sejauh mata memandang, akan tampak sebuah lingkaran yang di tengahnya berisi air bening.

Duduk di tepian Waduk Krenceng sambil memandang bentangan air yang luas itu memang bukan main indahnya.

Baca Juga: Perusakan Alam Gunung Liman, Polda Banten Tetapkan Lima Tersangka

Para pengunjung Waduk Krenceng itu sesunggunya bukan hanya warga sekitar Waduk Krenceng.

Warga dari luar Kota Cilegon pun banyak yang ketagihan mengunjungi Waduk Krenceng yang indah ini.

Terlepas dari pesona dan indahnya Waduk Krenceng, ada sebuah cerita dari para orang tua sekitar dimana waduk tersebut berada.

Baca Juga: Persikab Singgung Persib Bandung yang Abaikan Taufik Hidayat, Persija Dapat Buahnya

Entah mitos atau folklore, masyarakat sekitar mempercayai adanya penguasa Waduk Krenceng bernama Ki Bujal.

Menurut pencerita yang ditemui di daerah Cimerak, Suryadi (50), diyakini ada beberapa orang yang pernah melihat keberadaan Ki Bujal, yang konon kepalanya setinggi perkampungan di Cimerak, Desa Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

“Itu juga cerita turun temurun, dari kakek, ke ayah saya, dari ayah tuturn ke saya, dari saya ke anak nanti. Jadi dulu semua orang yang tenggelam di Waduk Krenceng, apabila selamat, lantas bercerita tentang adanya makam di dasar danau tersebut seperti dirawat oleh seseorang, terlihat rapi, bersih, nyaman,” katanya, Sabtu 24 April 2021.

Baca Juga: Gregoria Bertekad Amankan Tiket Olimpiade Tokyo, Dua Pemain Ini Jadi Batu Sandungan di Malaysia Open 2021

Menurutnya, ada juga cerita dari orang-orang yang berburu- burung. Kemudian secara sembarangan orang tersebut manakala terdengar letusan bunyi senapan dan terlihat burung tersebut kena, akan tetapi yang nampak oleh orang-orang tersebut adalah pusar yang sangat besar.

“Namun pernah pula diceritakan ada seorang pemuda yang kala itu bermain dengan temannya. Ia berkata sombong serta terkesan sompral, hingga akhirnya terpeleset dan tenggelam ditelan air Waduk Krenceng. Setelah dicari-cari oleh masyarakat hingga mendatangkan tim penyelam dari Serang, dari Cilegon, bahkan dari Jakarta, tetapi tidak kunjung ketemu,”ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Kirim 27 Imam Masjid ke Uni Emirat Arab, Terbanyak dari Banten, Berikut Daftar Namanya

Cerita tersebut juga diamini oleh masyarakat lainnya, Astri. Dimana apabila ada orang tenggelam, pasti tersebar luas dan terdengar oleh orang-orang di sekitaran waduk Krenceng, khususnya orang Cimerak.

Maka, masyarakat Cimerak yang berpikir bahwa orang tersebut menjadi korban Ki Bujal menginisiasi untuk melaksanakan kenduri bersama-sama di samping Waduk Krenceng.

Baca Juga: Direksi PT PCM Merasa Dikhianati!, Kooperatif di Masa Iman Ariyadi, Kini PT KS Tolak Pelabuhan Warnasari

“Pada itu juga ratusan masyarakat Cimerak yang telah diberi tahu adanya korban tenggelam berbondong-bondong pergi untuk kenduri melaksanakan riungan untuk mendoakan orang yang tenggelam. Riungan di awali dengan tawasulan, dilanjutkan menyebut nama Allah memuja Sang-pencita, dan berdoa memohon agar korban segera ditemukan serta tidak ada lagi korban-korban yang lainnya, secara tiba-tiba pemuda yang sombong itu ditemukan dan sudah menjadi mayat," tuturnya.

"Benar tidaknya saya juga kurang paham, karena mendengar cerita dari orang tua dulu.Tapi memang kalau ada yang tenggelam di Waduk Krenceng, rata-rata korban bukan warga sini, beda kecamatan saja. Wallahualam Bhisowab,” ucapnya.***

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler