Asal Usul Situ Rawa Arum Kota Cilegon, Ada Jejak Kelam Tenggelamnya Sebuah Desa Akibat Letusan Gunung Krakatau

7 Januari 2023, 06:51 WIB
Potret atlit dayung yang sedang berlatih di Situ Rawa Arum/Instagram/siturawa_arum /

KABAR BANTEN – Situ Rawa Arum merupakan sebuah danau tanpa sumber mata air yang berlokasi di Kecamatan Grogol Kota Cilegon Provinsi Banten.

Situ Rawa Arum menebarkan aroma harum teratai putih, terutama di malam hari.

Menurut legenda, Situ Rawa Arum merupakan sebuah desa yang tenggelam dan tidak pernah muncul kembali.

Berikut sejarah terbentuknya Situ Rawa Arum, sebagaimana dikutip Kabar Banten dari YouTube Channel CERITA NIA.

Situ Rawa Arum merupakan satu-satunya danau di Kota CIlegon, namun sayang keberadaannya kurang dikenal masyarakat luas.

Baca Juga: Tempat Wisata Gunung Pinang Kabupaten Serang Banten, Ada Taman Langit hingga Track Sepeda Memicu Adrenalin

Padahal, Situ Rawa Arum ini memiliki pemandangan yang indah dengan udara yang sejuk.

Selain keindahannya, letaknya pun sangat strategis yaitu berada di antara pusat Kota CIlegon dan Pelabuhan Merak.

Dengan jarak dari pusat kota hanya sekira 3 km, selama ini hanya dikunjungi para pemancing lokal saja.

Dibalik ketidak populerannya, ternyata Situs Rawa Arum memiliki kisah yang menarik untuk diketahui.

Konon, Ketika Ki Ageng Besar yang merupakan tokoh besar di daerah itu memimpin sebuah desa yang bernama Desa Telaga.

Dulu, daerah ini disebut dengan Desa Telaga di masa pemerintahan Kesultanan Banten.

Desa Telaga saat itu cukup makmur, masyarakatnya tidak pernah kekurangan pangan lantaran memiliki persawahan yang luas.

Baca Juga: Pesona Wahangan Cikalong, Wisata Alam Menyusuri Sungai Ala Film Petualangan di Pandeglang Banten

Selain itu, letaknya yang tidak jauh dari Selat Sunda, membuat masyarakat disini lebih mudah mendapatkan sumber pangan dengan pergi melaut untuk menangkap ikan.

Memiliki daerah dengan banyak sawah dan dekat dengan laut membuat masyarakat Desa Telaga jadi Sejahtera.

Desa Telaga mengalami bencana besar ketika terjadi letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Letusan Gunung Krakatau menyebabkan Tsunami besar dan meluluhlantakkan Desa Telaga.

Warga berhasil lari ke daerah perbukitan sekitar Pulomerak, sebelum Tsunami menenggelamkan seluruh daratan di pesisir selat Sunda termasuk Desa Telaga.

Ki Ageng Ireng, memerintahkan warga untuk kembali dari pengungsian menuju Desa Telaga beberapa minggu setelah kejadian Tsunami.

Namun sayangnya Desa Telaga telah hilang tertutup air laut akibat Tsunami yang disebabkan Letusan Gunung Krakatau.

Tampaknya gempa akibat Letusan Gunung Krakatau membuat Desa Telaga amblas dan terisi oleh air laut yang tersapu Tsunami dan membentuk sebuah danau.

Baca Juga: Wisata Religi Masjid Al Jabbar di Bandung Jawa Barat, Dilengkapi Taman Edukasi Tematik Nabi dan Rasul

Warga mengalami kesedihan mendalam karena kehilangan Desa Telaga yang sebelumnya makmur.

Melihat keadaan warganya, Ki Ageng Ireng memerintahkan warga untuk tinggal di sekeliling tepi danau.

Dengan harapan air laut yang membanjiri Desa Telaga Wangi Surut, namun sayangnya harapan tersebut tidak pernah terjadi.

Bahkan, rasa air yang semula asin berubah menjadi tawar, hingga akhirnya Desa Telaga benar-benar hilang dan berubah menjadi danau.

Seiring berjalannya waktu, tumbuh ratusan bunga teratai putih di tengah danau dan menyebarkan harum bagi warga sekitarnya.

Melihat perubahan alam yang terjadi, Ki Ageng Ireng akhirnya memberi nama danau itu Situ Rawa Arum.

Itulah asal muasal terbentuknya Situ Rawa Arum yang saat ini sudah mulai dibenahi Pemerintah Kota Cilegon untuk dijadikan Destinasi Wisata unggulan.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Channel Cerita Nia

Tags

Terkini

Terpopuler