Cerita Rakyat di Balik Penamaan Batu Kuwung Serang Banten, Kisah tentang Penyesalan Pemimpin Kejam dan Bengis

8 Januari 2023, 07:05 WIB
Legenda Batu Kuwung, pemandian air panas di Kabupaten Serang Banten. /Tangkap layar YouTube /Dongeng Kita./

KABAR BANTEN - Dalam artikel ini akan dibahas tentang cerita rakyat di balik penamaan Batu Kuwung, pemandian air panas di daerah Ciomas Padarincang, Kabupaten Serang Banten.

Terkadang kisah yang berkembang belum tentu sesuai fakta, namun setiap daerah memiliki cerita rakyat mengenai asal-usul. Seperti halnya seperti cerita rakyat Banten, tentang asal-usul Batu Kuwung, pemandian ari panas di Padarincang, Kabupaten Serang.

Konon, munculnya pemandian air panas Batu Kuwung di Serang Banten ini berawal dari kisah seorang pemimpin yang kejam dan bengis terhadap rakyatnya.

Baca Juga: Asal-usul Gunung Pinang Menurut Cerita Rakyat Banten, Banyak yang Belum Tahu

Dilansir Kabar Banten dari YouTube Dongeng Kita, berikut ulasan cerita rakyat di balik penamaan Batu Kuwung pemandian air panas di Kabupaten Serang Banten.

Dalam cerita rakyat Banten, mengenai legenda Batu Kuwung. Pada suatu masa ada seorang kepala desa yang memimpin secara sewenang-weenang dan bersikap arogan terhadap rakyatnya.

Kepala desa tersebut menguasai seluruh lahan pertanian di daerah tersebut, serta memperkerjakan warga setempat dengan upah yang sangat rendah.

Jika ada rakyat yang berani menolak perintahnya, sang kepala desa tidak segan menyuruh anak buahnya untuk menyiksa para pembangkang.

Dengan cara memimpin secara kejam, kepala desa tersebut dengan mudah mengumpulkan harta, hingga tak terhitung jumlahnya, semua itu didapat dari memeras keringat rakyatnya.

Alhasil, rakyat sengsara dan sang kepala desa senang serta bisa makan enak, sementara rakyatnya menderita dan kurang makan.

Pada suatu hari, datanglah seorang kakek yang sudah tua ke rumah sang kepala desa. Sang kakek tersebut, terlihat kotor layaknya pengemis, dan terlihat sangat kelaparan.

Sebelum sang kakek mendekat langsung di hampiri oleh para pengawal kepala desa, kemudian menghardik kakek tua dan memintanya untuk pergi, hingga mengancam akan berbuat kasar.

Kepala desa merasa terganggu dengan suara dari luar rumah, kemudian dia menanyakan tentang kegaduhan di depan rumahnya. Dengan rasa takut sang pengawal bercerita jika di depan ada seorang pengemis.

Tanpa rasa iba dengan orang tua yang datang, malah sang kepala desa tersebut memerintahkan untuk segera mengusir kakek tua tersebut.

Mendengar perintah tersebut pengawal langsung menuju ketempat kakek berdiri menunggu, dan menghardiknya, dan tanpa melawan sang kakek akhirnya meninggalkan rumah kepala desa yang tamak dan bengis itu.

Namun keesokan harinya pengemis itu datang lagi, melihat hal itu kepala desa langsung menyuruh pengawal mengusirnya, dan si kakek juga pergi.

Akan tetapi di hari ketiga si kakek tersebut datang lagi. Kedatangannya yang ketiga ini, walaupun diusir si kakek tetap diam di tempat dan tak bergeming.

Melihat hal yang demikian kepala desa itu memerintahkan pengawalnya untuk bertindak dan menghajar si kakek tua tersebut, dan langsung memukulinya dengan tongkat.

Keajaiban terjadi, walaupun berpuluh kali di pukul dengan tongkat, anehnya tongkat itu malah patah dan para pengawalnya jatuh terkapar serta mengerang kesakitan, padahal sang kakek tidak bergerak.

Sang kakek, berbicara kepada kepala desa jika ia datang secara baik-baik, dan kali ketiga kalinya malah memperlakukan tamunya lebih buruk lagi. Rupanya si kakek hanya memberikan peringatan kepada kepala desa itu.

Kakek itu mengatakan lihat besok pagi kau akan mendapatkan hasil dari perbuatan selama ini, jika orang berbuat buruk tentu akan menerima hasil dari perbuatan buruknya.

Setelah kakek itu pergi, dan pada malam harinya sang kepala desa sulit tidur karena mengingat perkataan sang kakek tadi siang. Namun karena ngantuk berat akhirnya tertidur juga.

Pagi harinya begitu ingin bangun kepala desa itu tidak bisa menggerakkan tubuhnya, dengan berteriak dia memanggil pengawalnya untuk masuk kamarnya dan berusaha menolong tapi tak berhasil.

Kemudian kepala desa memerintahkan pengawal untuk memanggil tabib, sudah banyak tabib yang mencoba mengobati namun tak satupun berhasil.

Tanpa di undang sang kakek datang, namun hanya berkata jika apa yang terjadi ini adalah hasil dari apa yang kepala desa perbuat selama ini. Dan kepala desa memohon agar si kakek mengobatinya.

Namun sang kakek malah memberikan tiga syarat untuk bisa sembuh, yaitu harus menghilangkan sifat kejam dan kikir, jika bisa maka akan mengurangi kondisi lumpuhnya.

Syarat yang kedua harus bertapa di sebuah batu cekung di gunung Karang selama 40 hari. "Kamu harus kesana walaupun bersusah payah" kata sang kakek lalu menghilang.

Dan syarat yang ke tiga harus memberikan seluruh hartanya kepada penduduk.

Kepala desa mengikuti semua perintah dari sang kakek, yang pertama dia meninggalkan sifat kikir dan sombongnya, benar kata sang kakek, kepala desa itu bisa berjalan walaupun masih menggunakan tongkat.

Setelah pergi ke Gunung Karang, dia menemukan sebuah batu cekung, kemudian Kepala desa itu bertapa di atas batu dengan bersungguh-sungguh.

Terpaan angin dan terik matahari serta dinginnya malam dilaluinya. Dan tepat di hari yang ke 40 tiba-tiba di tempat ia sedang bertapa muncul sumber air panas, dan kepala desa menghentikan pertapaannya.

Kemudian ia berendam di mata air tersebut, tanpa disadarinya, tak lama berendam kelumpuhannya sembuh total, dan tubuhnya kembali segar walaupun telah bertapa selama 40 hari tanpa makan dan minum.

Sekembalinya kepala desa dari bertapa, ia membagikan semua hartanya kepada penduduk, dari harta yang dimilikinya hingga tanah diberikan semua kepada warga.

Dan akhirnya sang kepala desa itu, jatuh miskin, Hanya memiliki sepetak sawah untuk memenuhi kebutuhannya. Namun ia tidak menyesal bahkan semakin sadar jika kekayaan yang selama ini dimiliki hasil dari kekejamannya terhadap warga.

Baca Juga: Legenda Terbentuknya Karang Bolong Anyer Kabupaten Serang, Ada Kisah Mistis Dibalik Keindahannya

Sumber air panas tersebut sekarang dikenal dengan nama Batu Kuwung, yang berarti Batu Cekung. Yang saat ini menjadi tempat wisata pemandian air panas, yang di yakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Demikian artikel cerita legenda Batu Kuwung, pemandian air panas di Kabupaten Serang Banten begini asal - usulnya.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: YouTube Dongeng Kita

Tags

Terkini

Terpopuler