Ia mengakui, ada tiga masalah klasik yang membelit UMKM selama ini, dan makin terlihat kala pandemi melanda.
Yaitu, permodalan, perizinan usaha, hingga masalah logistik. "Masalah tersebut sudah terjawab dalam UU Cipta Kerja," ujarnya.
Untuk membangkitkan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif di kawasan pariwisata, Prof Rully mengajak pelaku UMKM untuk bergabung dalam wadah koperasi.
Karena, peran koperasi menjadi penting saat ini karena sudah menjadi agreator bagi pelaku usaha.
"Kalau mereka (pelaku UMKM) mengurus usahanya sendiri-sendiri, maka akan susah dan tidak mendapatkan skala keekonomian," ujar Prof Rully.
Baca Juga : Wisata Kuliner Teluk Labuan: Nikmati Keindahan 'Sunset' hingga Gemerlap Lampu Kapal Nelayan
Dengan begitu, kata dia, para UMKM bisa lebih fokus dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi.
"Koperasi yang akan mengurus permodalan, pemasaran produk, sampai menyiapkan bahan baku," ujarnya.
Dengan berbagai potensi objek wisata di daerah, Prof Rully mendorong untuk memperkuat ekosistem usaha antara pariwisata, UMKM, dan sektor ekonomi kreatif.
Kemudian, berkelompok untuk memproduksi produk-produk unik di wilayah destinasi wisata.