KABAR BANTEN - Berdirinya Klenteng Boen Tek Bio tidak lepas dari keberadaan orang Tionghoa di Tangerang, dan sejarah Kota Tangerang.
Klenteng Boen Tek Bio menyimpan jejak historis kedatangan etnis Tionghoa di Tangerang.
Diketahui keberadaan orang Tionghoa di Tangerang pertama kali diperkirakan pada tahun 1407 di muara sungai Cisadane (Teluk Naga).
Baca Juga: Masjid Pecinan Tinggi Jejak Historis Muslim Tionghoa yang Bermukim di Sekitar Kesultanan Banten
Kelenteng Boen Tek Bio adalah klenteng tertua di kawasan Pecinan, Kota Tangerang, tepatnya di jalan Bhakti No, 14, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Kehadirannya tak bisa dilepaskan dari kedatangan orang-orang Tionghoa yang dikenal dengan sebutan “Cina Benteng”.
Nama “Boen Tek Bio” berasal dari bahasa Hokkian yang memiliki arti secara harfiah, yaitu Boen (Intelektual), Tek (Kebajikan), dan Bio (Rumah Ibadah).
Secara etimologi, Boen Tek Bio berarti tempat bagi umat manusia untuk menjadi insan yang penuh kebajikan dan intelektual.
Klenteng Boen Tek Bio begitu mencolok dengan dominasi warna merah terang.