Dalam berbagai versi bahwa kemunculan Batu Qur'an tersebut merupakan lokasi pijakan Syeh Maulana Mansyurudin ketika beliau akan pergi ketanah suci mekah untuk berhaji.
Menurut sejarahnya waktu itu beliau hendak ke mekah dan langkahnya diawali dari batu tersebut dan diawali dengan membaca basmalah saja.
Kemudian Syeh Maulana Mansyurudin sampailah di Mekah tanpa melakukan perjalan darat maupun perjalanan laut.
Karena berangkat dari sana maka dalam kepulangannya setelah selesai menunaikan ibadah haji kepulangannya pun muncul disana bersamaan dengan air yang tak henti memancar dan terus mengalir.
Menurut masyarakat setempat air yang memancar tiada henti tersebut diyakini sebagai air zamzam.
Melihat air yang terus memancur dan tiada henti maka Syeh Maulana Mansyurudin pun berkeinginan untuk menghentikannya.
Baca Juga: Wisata Alam Negeri di Atas Awan di Kabupaten Lebak Banten, Suguhkan Keindahan Alami
Untuk memulai usahanya untuk menghentikan pancaran air tersebut beliau bermunajat kepada Allah dan diawali dengan melakukan salat dua raka'at ditempat pancaran air tersebut.
Selanjutnya ketika beliau selesai salat dan bermunajat turunlah ilham atau petunjuk dari yang maha kuasa agar Syeh Maulana Mansyurudin menutup pancaran air tersebut dengan Al-qur'an akhirnya atas ijin Allah pacaran air pun berhenti dan berubahlah menjadi batu, karena itulah dinamakan Batu Qur'an dan hingga sekarang air nya tak pernah kering.