Inilah Sejarah Kelam Dibalik Pembangunan Mercusuar Cikoneng Anyer Banten pada Masa Kolonial Belanda

- 30 Oktober 2022, 15:03 WIB
Potret Mercusuar Cikoneng di kawasan Anyer/Tangkapan Layar/Instagram @ervinerwin
Potret Mercusuar Cikoneng di kawasan Anyer/Tangkapan Layar/Instagram @ervinerwin /

“Onder de regeering van ZM Willem III koning der nederlande. enz. enz. enz. opgericht voor vast light 21 grootte, ter vervanging van den steenen lighttoren in 1883 bm de ramp van krakatau vernield. 1885."

Artinya Menara Suar yang didirikan tahun 1885 tersebut, adalah hadiah dari Raja Belanda Z.M. Willem III, untuk menggantikan Menara Suar lama yang hancur akibat letusan Gunung Krakatau tahun 1883.

Baca Juga: Sinopsis Film Argantara, Adaptasi Novel Wattpad yang Dibintangi Aliando Syarif dan Natasha Wilona 

Menurut penuturan penjaga mercusuar, pada awalnya mercusuar ini dibangun pada tahun 1806, proyek jalan Anyer-Panarukan baru dijalankan tahun 1825.

Pada saat Gunung Krakatau meletus di tahun 1883, mercusuar ini hancur, dan hanya menyisakan pondasinya.

Dua tahun setelahnya, yakni pada tahun 1885, di bawah pemerintahan Z. M. Willem III, mercusuar ini kembali dibangun.

Baca Juga: 25 Inspirasi Nama Bayi Laki-Laki Terdiri dari 2 Kata Bermakna Terpuji, Pemimpin Kebaikan dan Berhati Mulia 

Mercusuar yang saat ini berdiri, adalah mercusuar baru, dengan letak yang berbeda dengan yang asli.

Mercusuar Cikoneng saat ini dibangun 500 meter dari laut, sementara pondasi mercusuar yang lama dijadikan tugu penanda nol kilometer.

Bangunan setinggi 75,5 meter ini masih kokoh berdiri hingga sekarang. Dinding bangunan terbuat dari baja setebal 2,5-3 cm.

Halaman:

Editor: Sigit Angki Nugraha

Sumber: dispar.bantenprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah