Ke empat putra almarhum tersebut bernama Khairul Zaman, Khainul Yakin, Fatwa Paku Alam dan Khairullah.
Untuk penghormatan kepada beliau, warga sekitar masjid memberinya gelar Mahdi Hasan Al-Qudratillah Al-Muqoddam.
Masjid Pintu Seribu ini biasanya ramai dikunjungi untuk berziarah pada waktu memasuki bulan puasa atau hari besar Islam.
Banyak peziarah yang sengaja datang ke tempat ini dari luar daerah seperti Bandung, Karawang, Jakarta bahkan dari Kalimantan dan Aceh untuk berziarah.
Arsitektur masjid ini ada yang serupa dengan arsitek maya dan Aztec, bagian rancangan masjid inipun tidak mempunyai gambar.
Selain memiliki seribu pintu, di dalam ruang bawah tanah masjid ini terdapat tasbih berukuran sebesar kepala bayi yang berjumlah 99 butir tasbih yang bertulisan asmaul husna.
Itulah Masjid Pintu Seribu Kota Tangerang Banten sebagai bukti sejarah penyebaran Agama Iskan diujung barat pulau Jawa.***