Network
KABAR BANTEN - Makanan yang berwarna putih, selalu ada saat bulan Ramadhan. Pada jaman dulu Apem Putih Cimanuk hanya dijumpai saat bulan puasa, dan salah satu hidangan kesukaan para Sultan Banten pada masa kesultanan.
Apem Putih, sekarang mudah dijumpai bukan hanya di Kabupaten Pandeglang tetapi di daerah lain di wilayah Banten bisa dengan mudah dijumpai. Terutama saat bulan puasa Ramadhan. Karena kue Apem putih menjadi kue wajib untuk berbuka.
Hampir di setiap tempat pedagang kuliner, saat bulan puasa tiba, menjual Apem Putih Cimanuk. Di daerah Cimanuk Kabupaten Pandeglang, disepanjang jalan raya Pandeglang - Labuan banyak pedagang yang menjajakan Apem Putih secara asongan.
Apem Putih Cimanuk sangat terkenal dengan rasa khas nya yaitu tawar dan disantap bersama gula merah yang dicairkan (kinca) bahkan bisa dengan madu atau sirop dengan cara dicocol.
Dikutip Kabar Banten dari kanal YouTube The Piknikers, pembuat Apem Putih yang hingga kini masih eksis di Desa Kadubumbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang Banten, merupakan generasi kedua yang masih eksis.
Apem Putih barokah, yang diproduksi dengan cara tradisional dan resep turun temurun, sangat terkenal karena warna dan rasanya, ada juga di daerah lain yang mencoba membuatnya, namun penikmat Apem putih akan bisa membedakan.
Menurut penuturan pengelola pabrik pembuatan Apem putih, setiap hari menghabiskan tepung beras sebanyak 2 kwintal, Jika bulan Ramadhan bisa dua kali lipat.karena selain daerah sekitar, banyak pesanan dari luar daerah seperti, Serang, Cilegon dan Tangerang bahkan dari Jakarta.
Cara pembuatannya sebenarnya cukup mudah, namun mengenai rasa dan warna serta aromanya yang bisa membedakan Apem buatan Barokah Cimanuk.
Menggunakan tepung beras yang bermutu, serta gula aren, juga cara prosesnya yang masih menggunakan kayu, hal yang bersifat tradional masih tetap dipertahankan secara turun - temurun.
