Network
KABAR BANTEN - Waringinkurung sebuah kecamatan di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, yang memiliki beberapa potensi salah satunya yaitu tempat wisata religi Nyimas Carik dan Syekh Idrus.
Tempat wisata religi Nyimas Carik dan Syekh Idrus ini berlokasi di Gudang Batu, Jalan Kesubuhan, Desa Sukabares, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten.
Di kawasan ini terdapat juga wisata religi Nyimas Latifah yaitu cucu dari Nyimas Carik.
Sosok Nyimas Carik yaitu seorang pejuang wanita dan penyebar agama Islam sedangkan Syekh Idrus yaitu pengawal Nyimas Carik.
Dikutip Kabar Banten dari video youtube channel AYOK3BANTEN, inilah sejarah Nyimas Carik:
1. Asal usul Nyimas Carik
Konon Nyimas Carik adalah seorang putri Keraton Pakungwati, Cirebon, putri dari Sultan Nuh di Kesultanan Pakungwati, Cirebon.
Pada abad 1490 Masehi, Sultan Nuh memerintahkan putri Nyimas Carik untuk menyebarkan agama Islam ke daerah Kulon, guna menyiarkan Ilmu Tauhid dan Syariah Islam.
2. Perjalanan Nyimas Carik
Nyimas Carik bersama pengawalnya yang bernama Muhammad Idrus pergi ke Banten mengendarai seekor Ikan Talang berbekal Alquran dan batu nisan.
Nyimas Carik mendarat di Pelabuhan Karangantu, lalu berjalan kaki ke arah Selatan.
Tiba menjelang Subuh di Kampung Kesubuhan dan di daerah ini awal penyebaran agama Islam dan dalam perjalanannya Nyimas Carik memiliki pengikut yang banyak.
Pada suatu saat terjadi bencana di Kampung Kesubuhan yaitu masyarakat terkena penyakit dan membuat kampung ini menjadi kacau dan kisruh.
Dan segelintir masyarakat di Kampung Kesubuhan menuduh Nyimas Carik sebagai sumber dari penyakit.
Nyimas Carik difitnah mempunyai ilmu hitam atau ilmu sihir, konon ludah Nyimas Carik bisa membuat lumpuh dan bagi siapa saja yang melewati dan menginjak ludah Nyimas Carik nanti kakinya akan rusak.
3. Nyimas Carik mengasingkan diri sampai wafat
Karena kondisi Kampung Kesubuhan yang sedang kisruh, akhirnya Nyimas Carik, suaminya yaitu Ki Entol Lawang Gede, pengawal dan pengikutnya mengasingkan diri ke daerah Selatan Kampung Kesubuhan dan mendirikan gubuk atau tempat tinggal.
Dan di tempat ini Nyimas Carik mengasingkan diri hingga wafat dan disemayamkan.
Demikian sejarah Nyimas Carik, semoga bisa menjadi teladan dan sumber inspirasi yang bermanfaat.***
