Mengenal Situs Batu Bedil Peninggalan Prasejarah Megalitikum

- 29 Juli 2018, 14:30 WIB
Situs Batu Bedil
Situs Batu Bedil /

Untuk memasuki kawasan situs batu bedil dari pusat kota Bayah itu hanya 8 km tepatnya di Kampung Cinangga ke arah Timur menuju Cikotok Cibeber, kemudian masuk 500 meteran dengan menempuh jalan bebatuan yang terjal.

Para pengunjung akan dibantu pihak pemandu yang sudah disiapkan oleh balai cagar budaya yang akan menemani dan memberikan informasi pengetahuan tentang situs batu bedil. Perlu diketahui ada 3 hal yang menarik dari kawasan situs batu bedil.

Pertama di kawasan ini terdapat bongkahan batuan tua jenis balok yang ditumpuk dengan panjang 2-3 meter dengan diameter 3-1 meter dari permukaan tanah dengan posisi menumpuk miring pada bukit setinggi 20 meteran. Tumpukan batu tersebut menyerupai selongsong yang mengarah ke selatan.

Dalam catatan arkeolog pada cagar budaya Banten, kemungkinan posisi batu yang miring disebabkan oleh tanah longsor sehingga mengubah posisi batu yang semula tegak menjadi miring.

Berjarak sekitar 2 meteran dari menhir itu terdapat sebuah bukit batu yang menunjukkan tanda-tanda beberapa bagian batu tersebut pernah dibentuk sedemikian rupa atau dipergunakan.

Kedua di kawasan situs batu bedil ini terdapat makam yang diyakini sebagai makam Eyang Gentar Bumi, yang berjarak dari perbukitan batu dan dari monolith menhir itu sekitar 15 meteran. 

Dengan menuruni jurang tebing akan menjumpai bebatuan yang melingkar di samping pepohonan yang dipercaya sebagai makam Eyang Gempar Bumi. Menurut cerita dari keterangan petugas cagar budaya alam Provinsi Banten, bahwa Eyang Gempar Bumi merupakan salah satu yang menemani perkelanaan pertapaan Raden Kian Santang ke arah Gunung Halimun.

"Tidak ada catatan perjalanan tentang seluk beluk sejarah mengenai Eyang Gempar Bumi. Yang pasti dari keberadaannya berdasarkan babad leluhur Sunda, Eyang Gempar Bumi bagian yang tidak terpisahkan dengan pengelanaan Raden Kian Santang," katanya.

Ketiga bagian lainnya dalam kawasan situs batu bedil tidak terpisahkan dengan keunikan monolith menhir batu tua yang memiliki panjang 7 meter berbentuk balok saling berimpitan dengan posisi miring 25 derajat dengan ujung pada batu membentuk lukisan bola sepak berdiameter 42 cm.

Lokasi menhir ini berada paling bawah jurang. Hal lainnya, kata Saepullrahman, sejak ditetapkannya situs batu cibedil ini tahun 1999, dilarang untuk mengambil, memindahkan, merusak cagar budaya baik seluruh maupun bagian-bagian dari kesatuan kelompok dan/atau dari letak asal itu akan dikenai sanksi pidana sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x