Penataan Wisata Religi Mulai Tahun Ini

- 11 September 2019, 06:45 WIB
mesjid-agung-tanara
mesjid-agung-tanara /

Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mengatakan, program penataan kawasan wisata religi tersebut bersumber dari pusat melalui Kemen-PUPR. Di mana akan ditata sekitar masjid agung, aksesibilitas, air bersih, taman, dan lainnya, agar menjadi satu ikon wisata.

"Masjid agung peninggalan Syekh Nawawi. Sekarang di perubahan anggaran penataan enggak nyebrang, 2020 akan ada program lainnya. Ini dana dari APBN semua, karena program Kemen-PUPR," ucapnya.

Sementara, dalam hal tersebut, Pemkab Serang akan konsen membangun pusat kajian kitab kuning, sehingga penyelesaian wisata religi tersebut, dilakukan sharing antarinstitusi. "Kementerian PU di infrastruktur, Kementerian Pariwisata di desain pariwisata, kami benahi daerah dan masyarakat, agar jadi subjek pariwisata," tuturnya.

Ia mengatakan, pusat kajian kitab kuning akan dibangun di atas lahan seluas lima hektare. Lokasinya berada di dekat Terminal Tanara atau berjarak dari Pondok Pesantren An Nawawi. "Pokoknya kami jadikan ikon wisata itu pusat kajian, masjid agung dan ponpes. Ada museumnya. Pembebasan lahan tahun ini," katanya.

Meski di tata, dia menegaskan, penataan tersebut, tidak akan menghilangkan bentuk aslinya. Sebab, Masjid Agung Tanara merupakan cagar budaya. "Karena kami tetap jaga keasliannya, tapi kalau ada tambahan bangunan hanya untuk meningkatkan kapasitas, karena luas aslinya hanya 12x12 meter, aslinya enggak mampu tampung jemaah," ujarnya.

Ia mengatakan, jika bicara penataan fisik seperti membangun masjid dan jalan yang lebih sulit, adalah membangun masyarakatnya. "Ketika kami kembangkan destinasi wisata, bagaimana kami siapkan masyarakat, agar mendukung. Oleh karena itu, jadi tugas kami ini terutama untuk mempersatukan masyarakat, agar mendukung program ini. Kami belum sampai kepada masyarakat yang tourist minded ," ucapnya. (DN)*

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah