Miliki Banyak Potensi Wisata, Bank Indonesia Banten Dorong Pariwisata di Banten Tumbuh Pesat Seperti Bali

- 25 September 2023, 12:35 WIB
Pemandangan Jatiluwuh Subak Bali di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali yang menjadi salah satu wisata unggulan di Bali.
Pemandangan Jatiluwuh Subak Bali di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali yang menjadi salah satu wisata unggulan di Bali. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Banten menginginkan kemajuan pariwisata di Provinsi Banten tumbuh pesat dan berkembang seperti Bali.

 

Sebab, Provinsi Banten memiliki cukup banyak potensi wisata yang mirip dengan Provinsi Bali, seperti lahan pertanian atau persawahan, hingga laut dan pegunungan.

Bahkan, Provinsi Banten punya kawasan ekonomi khusus (KEK) sebagai penunjang pariwisata dan perkenomian daerah yang dapat dikunjungi.

Baca Juga: Cocok Untuk Bulan Madu, Ini 7 Tempat Wisata Konsep Pulau Pribadi di Indonesia, Nikmati Berlibur dengan Tenang

Dengan luasan Banten yang cukup besar, yakni sekitar 9.667 kilometer persergi, dan hampir semua wilayah di Provinsi Banten punya tempat wisata unggulannya masing-masing.

Sedangkan Bali, yang memiliki luasan wilayah sekitar 5.780 kilometer persegi mampu mengoptimalkan dan mengembangkan daerahnya menjadi tempat wisata yang ciamik.

Maka dari itu, Bank Indonesia Provinsi Banten mengajak unsur media, akademisi hingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk berkunjung ke Bali dab menyambangi sejumlah tempat wisata di tiga kabupaten yang menjadi unggulan masyarakat di sana.

Seperti Desa Adat Penglipuran di Kabupaten Bangli, kemudian Tanah Lot dan Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, dan Bali Safari di Kabupaten Gianyar.

"Tentu kami, dari Bank Indonesia Banten pun mengharapkan pariwisata di Banten maju seperti di Bali," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten Hario Kartiko Pamungkas.

Jika Bali memiliki Subak atau Jatiluwih, dan Tanah Lot yang dikenal dengan suasana pemandangan laut serta 'sunset' terbaik dengan bebatuan karang yang indah.

Provinsi Banten pun punya undakan sawah di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, serta pemandangan laut Ujung Kulon yang ekstra eksotis.

Garis pantai yang cukup luas, sepanjang Anyer hingga Carita pun mampu menyuguhkan pemandangan yang indah.

"Makanya kami mengajak rekan media, Bapenda Provinsi Banten, dan para akademisi ke Bali agar ke depan dapat diadopsi untuk kemajuan pariwisata di Banten. Sehingga, Banten bisa menjadi tujuan wisata utama," ujarnya.

Apalagi, Provinsi Bali menjadi salah satu tujuan wisata nomor satu yang paling sering dikunjungi baik oleh wisatawan lokal mau pun mancanegara, karena Bali memiliki pengelolaan pariwisata yang baik.

Baca Juga: Targetkan Rp8 Miliar Transaksi, Bank Indonesia Banten Kenalkan Produk Unggulan di Acara KKB 2023

"Bali menjadi salah satu tujuan wisata nomor satu di Indonesia. Karena daerah ini maju dengan destinasi dan kemajuan pariwisatanya," tuturnya.

Dikatakan dia, berdasarkan informasi yang didapat, banyak wisatawan, terutama mancanegara yang datang berkunjung ke Indonesia melalui beberapa bandara besar. Seperti, bandar udara (Bandara) I Gusti Ngurah Rai Bali, Batam, hingga Soekarno Hatta (Soetta) yang berada di Provinsi Banten.

Namun, sayangnya Soetta hanya sebagai tempat transit, karena kebanyakan wisatawan bukan berkunjung ke Banten.

"Banten punya soekarna hatta, dan sepertinya bukan untuk ke Banten. Walau pun memang belum ada studi terkait itu. Padahal Banten punya kawasan ekonomi khusus (KEK) dan potensi pariwisata Banten pun cukup banyak yang seharusnya bisa menjadi tujuan wisata," ucapnya.

Setelah mengunjungi Bali, dia berharap, para peserta Fun Trip memiliki ide untuk pengembangan pariwisata di Provinsi Banten, yang tentunya sesuai dengan tugas pokok serta fungsi dari masing-masing peserta.

"Seperti media yang dapat membantu mendorong dengan informasi dan pemberitaannya. Kemudian, akademisi dengan keahliannya, serta pemerintah dengan kebijakannya. Sedangkan, kami Bank Indonesia akan merekomendasikan itu," ucapnya.

Sehingga, kunjungan tersebut dapat membuahkan hasil yang dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya wisatawan.

"Tentu yang diharapkan dari kunjungan kali ini harus mendapatkan sesuatu yang bisa diimplementasikan untuk kemajuan pariwisata di Banten," ujarnya.

Sementara itu, Akademisi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Mira Maulani Utami mengatakan, terdapat empat aspek penting dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata daerah yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk kemajuan pariwisata.

Baca Juga: Pantai Legon Pari, Alternatif Lain Berlibur di Sawarna Lebak Banten 

"Di antaranya dengan konsep 4A, yakni atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan anciliary atau kelembagaan. Tiga hal itu yang perlu dilakukan. Sehingga, ke depan pengelolaan pariwisata dapat berjalan baik dan destinasinya banyak diminati. Termasuk juga konsistensi," ucapnya.

Selain itu, menjalin sinergitas dengan berbagai unsur dan stakeholder yang saling berkaitan dalam pengembangan pariwisata di daerah.

"Kolaborasi pentahelix juga menjadi penting, dengan melibatkan akademisi, media, pemerintah, swasta, dan komunitas, yang saling bergotong royong dalam membangun pariwisata," katanya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x