Biasanya, tempat tersebut akan ramai dikunjungi terutama pada Bulan Rajab, Reuwah, dan Mulud.
"Di bulan puasa ini sepi. Tapi kalau hari-hari biasa hampir setiap hari ada yang datang ke sini, terutama pada malam Jumat. Ada dari masyarakat biasa, pejabat, politisi, mereka datang dari Tangerang, Jakarta, Bali. Bahkan ada peziarah dari Singapura, Malaysia, hingga Abu Dhabi," ujarnya.
Mitosnya, Sumur Tujuh Belas ini mampu mengabulkan berbagai permintaan, karenanya banyak orang dengan hajat tertentu datang ke sumur ini.
"Ada yang datang ingin kaya, lalu anak sekolah yang mau menghadapi ujian, bahkan yang mau nyalon kepala desa. Tetapi saya bilang ini bukan tempat pesugihan,” tuturnya.
Tidak hanya itu, sebagaian kalangan juga mempercayai, bahwa tempat tersebut menjadi tempat berkumpulnya para wali.
"Mereka minta didoakan, dari pengakuan mereka ada yang terkabul ada juga yang tidak, karena hakikatnya yang menerima doa adalah Allah, jadi mintanya harus ke Allah," tuturnya.
Sebagai tempat keramat, ia berpesan mengajak seluruh pengunjung yang datang ke lokasi untuk menjaga tutur dengan bahasa sopan dan menjaga kebersihan.
"Ini harus dipatuhi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan, seperti di tempat lainnya yah, masuk ke sini itu harus ada tata kramanya yah," katanya.***