Efek Sekolah Daring Selama Pandemi, Kemendikbud Deteksi Ada Kemampuan Murid Yang Hilang

22 Januari 2021, 19:18 WIB
tutwuryhandyani /

KABAR BANTEN - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendeteksi adanya kemampuan anak didik (Murid) yang menghilang setelah satu tahun belajar secara online selama pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan atau Dindik Kota Cilegon, Ismatulloh mengatakan, temuan Kemendikbud telah diungkapkan Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud Totok Supriyatno kala mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X DPR RI, Kamis 21 Januari 2021.

Temuan yang dimaksud Kemendikbud pada anak-anak sekolah yakni Learning Loss atau kehilangan kemampuan dan pengalaman belajar pada siswa.

"Pada rapat itu, Pak Totok mengatakan bahwa Learning Loss tanda-tandanya sudah mulai tampak, meskipun ini baru hasil analisis guru berdasarkan assessmen diagnostik," kata Ismatulloh melalui pesan WhatsApp, Jumat, 22 Januari 2021.

Baca Juga : Guru Sejarah Diminta Kenalkan Histori Banten

Informasi yang didapatkan pada rapat tersebut, kata Ismatulloh, secara persentase sebanyak 47 persen sekolah atau guru mengatakan, hanya 50 persen siswa memenuhi standar kompetensi.

Selain itu, sebanyak 20 persen sekolah atau guru menilai, sebagian kecil siswa memenuhi standar kompetensi.

"Artinya, siswa yang memenuhi standar kompetensi hanya di bawah 50 persen," ujarnya.

Baca Juga : Cara Cek BST Rp4,4 Juta untuk Anak Sekolah, Akses pip.kemdikbud.go.id, Cukup Siapkan NISN

Sementara itu, lanjut Ismatulloh, sebanyak 31,9 persen sekolah atau guru yang menilai siswanya sebagian besar sudah memenuhi standar kompetensi.

Jika sebagian besar guru menilai siswanya tidak memenuhi standar kompetensi, artinya sudah ada kecenderungan terjadi Learning Loss.

"Pada masa pandemi, Pak Totok menjelaskan bahwa belajar secara optimal memang sulit untuk dilakukan. Terkait hal ini, Pak Totok menjelaskan jika sekarang guru didorong untuk mengajar tidak sesuai ketuntasan kurikulum, tapi sesuai dengan kemampuan siswa," tuturnya.

Baca Juga : Bantuan Anak Sekolah Cair Tahun Ini, Ini Besaran Nilai dan Cara Mendapatkannya

Lalu, apakah temuan Kemendikbud juga terdeteksi pada anak-anak murid di Kota Cilegon. Ismatulloh mengakui jika fakta pendidikan di masa pandemi Covid-19 memang tidak efektif diserap oleh siswa.

Namun, inti dari belajar secara daring selama masa pandemi, kata Ismatulloh, bukan pada kualitas pendidikan. Melainkan menyelamatkan anak-anak bangsa dari potensi tertular Covid-19.

"Meskipun tidak efektif, tapi murid terhindar dari Covid-19 karena belajar secara daring. Ilmu bisa dicari, tapi nyawa tidak ada gantinya," ujar Ismatulloh.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler