Mahasiswa Uniba Bentuk Paguyuban Wirausaha Mandiri Masyarakat Pulau Panjang

22 Agustus 2021, 16:50 WIB
Mahasiswa Uniba bersama ibu-ibu di Pulau Panjang membuat produk berbahan ikan laut, di salah satu rumah warga di Kampung Peres, Desa Pulo Panjang, Kabupaten Serang, Ahad 22 Agustus 2021. /Dokumen Uniba

KABAR BANTEN - Peserta Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kelompok 39 Universitas Bina Bangsa (Uniba) membentuk paguyuban wirausaha mandiri bagi ibu rumah di Kampung Peres, Desa Pulo Panjang, Kabupaten Serang, Ahad 22 Agustus 2021.

Paguyuban wirausaha mandiri dibentuk untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Pulau Panjang, terutama untuk ibu ibu yang memiliki waktu luang.

Perwakilan Penanggung Jawab bidang UMKM Ainun mengatakan, pembentukan paguyuban wirausaha mandiri diharapkan terus berjalan, dan KKM kelompok 39 akan memberikan pendampingan untuk masyarakat yang terlibat dalam paguyuban mandiri tersebut.

"Kami juga mendapatkan bantuan hibah dari PT. Samudra Marin Indonesia, untuk mendukung program tersebut," kata Ainun.

Baca Juga: KKM di Desa Ragas Masigit Kabupaten Serang, Mahasiswa Uniba Berikan Bimbingan Belajar

Ia mengatakan, ibu-ibu yang terlibat tersebut diajak untuk membuat berbagai produk berbahan dasarnya dari olahan hasil laut, bahan dasar tersebut mudah didapatkan di Pulau Panjang.

"Kami melihat baru ada dodol rumput laut, dengan adanya paguyuban wirausaha tersebut ibu-ibu bisa mengolah berbagai produk dari hasil laut nantinya penjualan akan dibantu dengan memanfaatkan media sosail," ujarnya.

Baca Juga: Mahasiswa Akan Terima Bantuan UKT Rp 2,4 Juta dari Kemendikbudristek, Ayo Cek Syarat dan Penjelasannya

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan KKM 39 Uniba Dedy KH menuturkan, paguyuban yang dibentuk KKM kelompok 39 untuk membantu masyarakat meningkatkan perekonomian, selain itu mahasiswa dapat memberikan bantuan pembinaan serta mendorong untuk memiliki legalitas hukum, agar mempermudah administrasi kedepanya.

"Kami berikan arahan mulai dari pemilihan bahan, proses sampai ke pemasaran, untuk pemilihan bahan dan proses ibu-ibu Kampung Peres lebih berpengalaman, yang menjadi titik fokus kedepanya disarankan dalam hal kemasan dan pemasaran biar bisa menerapkan metode e commerce," tuturnya.

Baca Juga: 3 Gaya Belajar yang Bisa Dimanfatkan, Apa Pilihanmu?

Ketua Paguyuban Kampung Peres Ikot mengatakan, pembentukan paguyuban tersebut sangat positif karena nantinya dapat membantu pelaku untuk meningkatkan pendapatan perekonomina, selama mengikuti kegiatan tersebut mendapatkan ilmu yang bisa diterapkan serta cara memasarkan produk melalui online.

"Ini sangat positif sehingga masyarakat dari luar Pulau Panjang bisa mengetahui produk olahan yang kami buat, kami berharap dengan adanya paguyuban bisa memberikan manfaat untuk pelaku usaha," ujarnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler