Konservasi Sastra Lisan di Banten, KBB Gelar Program Ubrug Masuk Sekolah

24 Oktober 2021, 16:27 WIB
Grup Seni Sunda Pusaka Jaya Ubrug Abah Rancung Kampung Paojan Desa Mekar Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, saat menggelar Ubrug. /Dokumen Kantor Bahasa Banten

KABAR BANTEN - Seni Ubrug merupakan seni tradisional khas Banten yang berada di Kabupaten Pandeglang dan menjadi primadona pada tahun 1970 hingga 1980.

Ubrug termasuk dalam teater rakyat yang memadukan unsur lakon, musik tari dan pencak silat, dalam satu lakon tersebut dipentaskan dalam satu komedi dan memiliki sebaran hampir di kabupaten dan kota di Banten.

Ubrug dikenal mulai dari Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang, Tangerang Raya, hingga di wilayah selatan yakni Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.

Banten yang multilingual dan multikultural seolah dipersatukan oleh sebuah seni pertunjukan bernama Ubrug dan tersaji dalam ragam bahasa yakni Sunda, Jawa, dan Melayu Betawi.

Kesenian Ubrug sudah ada sejak 1918, dan sekarang kesenian inipun masih ada namun untuk tetap lestari dan tidak hilang di masyarakat.

Baca Juga: Pengembangan Research and Development, Erick Thohir Ajak Perguruan Tinggi di Banten Kolaborasi dengan BUMN

Kantor Bahasa Banten menggunakan kesenian Ubrug untuk konservasi sastra lisan, melalui program "Ubrug masuk ke sekolah" dengan membuat video dan buku bahan ajar Ubrug untuk diimplementasikan oleh sekolah tingkat menengah di Banten.

"Selama melakukan kegiatan tersebut melalui empat tahapan, kegiatan itu sudah dilakukan sejak 28 Juni 2021 dengan melibatkan Pemerintah Daerah, sanggar pelaku tradisi hingga komunitas seni dan budaya," kata Kepala Kantor Bahasa Banten Helim Hadibrata, seperti dikutip Kabar Banten dari laman kemendikbud.go.id, Minggu 24 Oktober 2021.

Kantor Bahasa Banten ingin kesenian Ubrug ini masuk dalam dunia pendidikan khususnya Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) di Banten, untuk itu Kantor Bahasa Banten bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten.

"Kerja sama tersebut dalam penyusunan bahan ajar yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SMA," ujarnya.

Baca Juga: 24 Oktober Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Berikut Sejarah Singkat, Tujuan Utama Hingga Bahasa Resmi PBB

Ia menuturkan, diharapkan rangkaian konservasi sastra lisan yang dilaksanakan sejak Juni dapat diterima dan diimplementasikan oleh sekolah di Provinsi Banten.

Sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam Ubrug sebagai tuntunan dan tontonan, dapat terwarisi melalui pelajaran seni dan budaya di sekolah.

"Kami akan diseminasikan melalui seminar hasil luaran seperti buku dan video bahan ajar Ubrug," tuturnya.

Ia mengatakan, pada 17 Agustus 2021 Kantor Bahasa Banten melakukan pendokumentasian pertunjukan Ubrug dengan lakon “Lutung Kasarung” yang menjadi salah satu data dukung bahan ajar yang dilaksanakan dengan melibatkan sanggar-sanggar pelaku tradisi Ubrug.

"Seperti Pusaka Jaya, Pusaka Mekar, Sinar Harapan, dan Tiga Saderek juga didukung oleh komunitas seni dan budaya yang memiliki kepedulian terhadap Ubrug di Banten seperti Lembaga Pelestari Kebudayaan, Halaman Budaya, Dialog Utara Selatan, dan Boeatan Tjibalioeng," ujarnya.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Kemendikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler