KABAR BANTEN - Dosen Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI Serang melakukan Pengabidan Kepada Masyarakat (PKM) melalui sosialisasi pengembangan Higher Order Thingking Skills (HOTS) bagi guru SD (Sekolah Dasar).
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kepada guru SD tersebut dilakukan di Laboratorium Percontohan Kampus UPI Serang.
Kegiatan tersebut dilakukan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan tiga dosen UPI Serang yakni Fitri Alfarisa, M.Pd sebagai ketua, kemudian Dr.Supriadi, M.Pd. dan Dra. Susilawati, M.Pd. sebagai anggota.
"Kegiatan tersebut diharapkan untuk mengembangkan kreatifitas guru SD dalam membuat soal berbasis HOTS agar siswa terbiasa untuk berpikir kritis," ujar Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat UPI Serang, Fitri Alfarisa, Selasa 2 November 2021.
Baca Juga: Pengurangan Risiko Bencana, FPT PRB Banten Ajak Akademisi Lakukan Mitigasi
Fitri mengatakan, dalam kegiatan tersebut guru SD diberikan materi tentang pembuatan contoh soal HOTS dalam pembelajaran IPS di SD.
Menurut dia, terdapat tiga konsep utama dalam HOTS yakni kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah.
"Ketiga konsep utama tersebut digunakan dalam pengembangan soal HOTS," ujarnya.
Fitri menuturkan, dalam kegiatan tersebut guru SD juga mencoba mengerjakan beberapa contoh soal Matematika dan IPS yang di berikan oleh pemateri.
Salah satu soal HOTS Matematika yang dicontohkan adalah terkait dengan materi pengurangan, contoh soal ini dapat menggunakan permainan endog-endogan yang berasal dari Suku Sunda.
"Permainan berbasis budaya ini menjadi salah satu media untuk siswa berpikir kritis dalam belajar matematika," ujarnya.
Baca Juga: Sejarah UPI Serang, dari Sekolah Pendidikan Guru Hingga Universitas
Dosen UPI Serang, Supriadi mengatakan, Higher Order Thingking Skills atau HOTS adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
HOTS dapat menggunakan model pilihan ganda beralasan, ciri soal pilihan ganda beralasan yakni setiap jawaban memiliki skor yang berbeda dan tetap ada jawaban yang paling benar.
"Hal ini bertujuan untuk mengajak siswa berpikir kritis dengan memilih jawaban dan alasan pemilihan jawaban tersebut," ucapnya.
Ia menuturkan, kegiatan PKM tersebut dilakukan dengan harapan guru SD dapat menambah wawasannya terkait pengembangan soal HOTS, dengan begitu, guru mampu menerapkan pembelajaran yang menstimulus siswanya untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
"Ini menjadi penting agar siswa mampu menerapkan logika berpikirnya dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.***