5 Kesalahan dalam Mendidik Anak, Inilah Pola Asuh yang Harus dihindari

17 September 2022, 16:26 WIB
Ilustrasi anak terkait kesalahan mendidik anak dan pola asuh yang harus dihindari. /Pexel-Tuan kiet Jr

KABAR BANTEN - Pola asuh yang benar dalam mendidik anak, tentu orangtua harus memahaminya, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan.

Kesalahan orangtua dalam mendidik anak terkadang muncul karena ketidaktahuannya. Sehingga penting bagi orang tua untuk mengetahui, memahami hal hal yang tidak boleh dilakukan oleh orangtua.

Karena jika orangtua salah dalam mendidik anak, maka akan berpengaruh pada kehidupan dimasa yang akan datang atau saat anak dewasa nanti.

Usia anak adalah usia yang sangat penting dalam periode pertumbuhan kehidupan manusia, ibarat bangunan masa anak anak adalah pondasinya.

Jika pondasinya kokoh, maka bangunan yang diatasnya dapat berdiri dengan baik, akan tetapi jika pondasinya tidak kokoh, maka sebagus apapun bangunan diatasnya tetap akan mudah roboh.

Belakangan ini banyak anak anak yang mengalami hambatan perkembangan kemampuan motorik, seperti kurang matang, terlambat bicara, kurang fokus dan sebagainya.

Selain itu ada juga yang mengalami hambatan psikologi anak, seperti mudah marah, kurang bisa mengendalikan keinginan, terlalu manja dan mudah putus asa.

Bayangkan jika mereka sudah dewasa nanti, Kira kira apa yang akan terjadi pada mereka?
Sanggupkah mereka menghadapi tantangan kehidupan setelah dewasa nanti?

Untuk itulah orangtua harus memahami hal hal yang boleh dan tidak boleh dalam pola asuh anak.

Pada artikel kali ini, kami akan mencoba sharing tentang 5 kesalahan fatal orang tua dalam mengasuh anak, sebagaimana dilansir Kabar Banten dari kanal YouTube Danang Baskoro, Psikolog.

Inilah 5 kesalahan orang tua dalam pola pengasuhan anak:

1. Terlalu memanjakan
Sudah menjadi bawaan orangtua untuk menyayangi anak anaknya, akan tetapi menyayangi dalam bentuk mengizinkan anak melakukan apapun dan menuruti apapun kemauan anak, sebenarnya hal itu membuat anak memiliki kecerdasan emosi yang rendah.

Anak tidak akan tahu bagaimana rasanya menunda, saat ia menginginkan sesuatu, maka pada waktu itu juga harus ada.

Dan akibatnya anak akan tumbuh dengan sifat yang frustasi dan menginginkan jalan instan.

Kemampuan anak untuk menunda keinginan, menjadi rendah atau istilahnya Delay Gratification, dan ujung ujungnya akan menghambat kehidupan sosial emosional, bahkan kehidupan finansialnya kelak saat anak sudah dewasa.

2. Tidak mempunyai waktu untuk anak.
Kita semua memahami bahwa mencari uang atau nafkah itu penting, tanpa uang kebutuhan dapur akan terhambat.

Namun meskipun uang itu sangat penting, tapi itu bukan berarti kita boleh mengabaikan waktu untuk anak anak, karena masa anak anak hanya satu kali dan tidak akan terulang.

Anak yang kurang mendapatkan waktu dengan orangtuanya, maka hubungan batin atau bonding dengan orangtuanya akan melemah.

Ini artinya keterhubungan jiwa anak dengan orangtua menjadi kurang kuat, hal ini akan terasa ketika anak sudah remaja, dimana anak yang bondingnya atau kebersamaannya dengan orangtua kurang saat kecil, maka akan sulit dinasehati dan akan lebih mendengarkan kata kata temannya dibanding orangtuanya.

Untuk itulah sebagai orangtua sebisa mungkin untuk meluangkan waktu dengan anak anak, dan itu akan sangat berarti bagi mereka.

3. Tidak ada peraturan yang jelas
Sebagai orangtua, tentu membutuhkan aturan yang akan diterapkan untuk anak anaknya, karena mereka membutuhkan kepastian mana yang boleh dan mana perilaku yang tidak boleh dilakukan.

Banyak orang tua yang tidak konsistensi dalam menerapkan aturan di rumahnya.

Ketidak konsistenan ini disebabkan oleh orang tua yang belum tegas menerapkan aturan ataupun adanya perbedaan pendapat antara ayah dan ibunya dalam bersikap.

Sebisa mungkin jika seorang ayah bersikap A terhadap anaknya, maka ibunya juga harus bersikap A, begitu juga sebaliknya.

Misalkan anak tidak mau merapihkan mainannya, sementara ibu ingin anaknya merapihkan mainan tersebut, maka seorang ayah pun harus bersikap sama, jangan malah berbeda pendapat apalagi sampai bertengkar, hal itu akan menimbulkan sikap oposisi kepada anak, ia akan lebih mencintai salah satu dari orangtuanya serta membenci salah satunya.

Seringkali pihak ketiga juga mempengaruhi ketidak konsistenan penerapan peraturan, misalnya nenek, kakek, kakak, maupun paman, tante yang tinggal serumah, yang kadang tidak memiliki pola asuh yang sama seperti orang tua. Dan solusinya tentu harus menyepakati aturan dan menyamakan penerapannya.

4. Terlalu banyak mengijinkan anak bermain gadget
Saat orangtua sibuk dan tidak mau diganggu, gadget adalah solusi jitu agar anak tidak rewel. Memberikan anka gadget memang membuat anak anak diam dan tidak mengganggu kita lagi.

Tapi tahukah anda, bahwa pemberian gadget pada anak perlu memperhatikan usianya, seberapa lama dalam menggunakan dan konten apa saja yang boleh dilihat anak, karena jika tidak diawasi dengan baik, maka gadget akan menjadi malapetaka bagi anak.

Contohnya jika anak terlalu lama main gedget, matanya akan terganggu, dan ia akan mengalami kecanduan yang gejalanya akan mudah marah, agresif, tidak fokus dan sebagainya. Dan ini belum termasuk dampak dari konten yang tidak sesuai dengan usianya.

5. Tidak rukun dengan pasangannya
Keluarga adalah mikro sistem sedangkan masyarakat adalah makrosistem.

Keberhasilan dalam bermasyarakat sangat dipengaruhi oleh bagaimana anak dibentuk dalam mikro sistemnya atau dalam keluarganya.

Dalam keluarga, seorang anak akan melihat peran dari ayah dan ibunya. Secara tidak langsung, ia akan menjadikan perilaku ayah dan ibunya adalah suatu peran yang akan ia terapkan ketika ia dewasa nanti.

Ketika ayah dan bunda tidak rukun, maka anak tidak mendapatkan figur atau contoh yang baik. Dan anak akan mengalami kebingungan saat menjalani kehidupan di masyarakat.

Banyak orang dewasa yang bermasalah dengan hubungan, baik hubungan dengan saudaranya, rekan kerja, maupun pasangannya, karena di masa kecilnya ia tidak mendapatkan figur orang tua yang harmonis.

Itulah 5 kesalahan fatal orangtua dalam mendidik anak anak, dan orangtua harus menghindarinya.

Semoga dengan mengenali kesalahan kesalahan yang dilakukan, orangtua dapat mencegah dampak yang tidak baik bagi anak anak.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Youtube Danang Baskoro

Tags

Terkini

Terpopuler