Penting! Kenali Karakteristik dan Cara Stimulasi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik pada Anak Usia Dini

1 Januari 2023, 21:22 WIB
Ilustrasi terkait cara stimulasi perkembangan kecerdasan kinestetik anak usia dini, salah satunya dengan bermain musik. /Tangkapan layar/youtube Miss Trisha

KABAR BANTEN - Penting bagi Orangtua untuk mengenali karakteristik dan cara stimulasi perkembangan kecerdasan kinestetik pada anak usia dini.

Tahukah Anda apa itu kecerdasan Kinestetik? Kecerdasan Kinestetik adalah merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan seluruh tubuh atau fisiknya untuk mengekspresikan ide dan perasaan, serta keterampilan untuk menggunakan tangan, mengubah, dan menciptakan sesuatu.

Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik biasanya membutuhkan penyaluran sebagai reaksi dari keinginannya untuk bergerak lebih banyak dan lebih baik.

Dikutip Kabar Banten dari kanal Youtube Miss Trisha, kecerdasan kinestetik ini dapat diartikan sebagai cara berpikir dengan menggunakan tubuhnya yang ditunjukkan dengan ketangkasan tubuh, untuk memahami perintah perintah otak.

Sedangkan menurut Howard Gardner "Kecerdasan Kinestetik adalah saat dimana kita mampu menggunakan gerakan gerakan yang bagus, seperti berlari, menari, membangun sesuatu seperti seni atau kerajinan tangan".

Adapun penerapan aktivitas kesehariannya, biasanya anak yang memiliki kecerdasan kinestetik ini akan sangat menyukai aktivitas bergerak.

Misalnya menggambar, memahat, membuat model, menyusun sesuatu dan melakukan praktek sain.

Biasanya ketika anak sudah menjadi dewasa, profesi yang cocok untuknya antara lain adalah, menari, seniman, dan bisa juga seorang atlit, mematung, memahat, dan bisa juga pembuat kerajinan tangan lainnya.

Kecerdasan kinestetik dapat diterapkan atau dikembangkan, dengan cara melakukan stimulasi pada anak sejak usia dini, diantaranya dengan cara berikut ini:

1. Menari
Tarian akan sangat berguna untuk melatih keseimbangan dan meningkatkan serta menyelaraskan gerak tubuh dan menguatkan, melenturkan otot tubuh, terutama pada anak usia dini.

2. Bermain peran
Kecerdasan kinestetik juga dapat berkembang melalui drama atau bermain peran, melalui tuntutan ekpresi sesuai dengan peran yang didapatkannya.

3. Olahraga
Banyak kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh anak untuk melatih perkembangan kecerdasan kinestetiknya seperti, berenang, bermain bola, senam dan olahraga lainnya yang dapat melatih kecerdasan kinestetik serta menjaga kesehatan tubuhnya.

4. Melatih keterampilan fisik.
Latihan keterampilan fisik ini juga bisa dilakukan oleh anak usia dini, antara lain dengan melakukan aktivitas berlari, meloncat, berguling, melompat serta melakukan senam irama dengan aktivitas untuk mengayunkan lengan, mengayunkan kaki, bungkuk, dan sebagainya.

Hal ini dilakukan untuk melatih kekuatan otot atau fisik dan juga keseimbangan tubuhnya. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari penerapan perkembangan kecerdasan kinestetik.

5. Musik
Musik juga dapat mendorong anak untuk bergerak bebas dengan mengikuti irama, hal ini bertujuan untuk melatih kepekaan geraknya dan menyesuaikan gerakan dengan tempo serta irama musik.

6. Kerajinan tangan
Kegiatan kerajinan tangan ini juga dapat menstimulasi motorik halus anak, dengan kegiatan seperti membuat prakarya, meronce, menjahit, menggunting, juga termasuk di dalamnya menggambar atau membentuk sesuatu.

Anak dengan kecerdasan kinestetik ini, memiliki beberapa ciri tertentu walaupun tidak semua ciri ciri itu tampak pada seorang anak atau orang dewasa.

Namun pada umumnya, orang dengan kemampuan kecerdasan kinestetik, akan menunjukkan sebagian besar beberapa kemampuan seperti, menunjukkan beberapa karakteristik berikut ini:

- Memilki kebutuhan untuk selalu bergerak dan melakukan aktivitas.

- Mempunyai memori fisik yang hebat dan tampak berbakat pada bidang bidang tertentu.

Seperti bidang olahraga, menari dan bidang bidang lainnya yang melibatkan aktivitas fisik.

- Memiliki gerakan tubuh yang sangat terkoordinasi dan mempunyai naluri yang bagus tentang gerakan tubuhnya.

Seperti koordinasi tangan, mata dan riflek serta reaksi reaksi yang baik. Mereka belajar paling baik melalui aktivitas yang menggunakan tangan.

Namun sebaliknya, anak dengan tipe kecerdasan seperti ini dapat juga kehilangan minat terhadap sesuatu hal. Misalnya ia mudah sekali teralihkan oleh lingkungannya.

Perlu diketahui bahwa, kemampuan kinestetik akan berkembang pesat apabila orangtua mampu mengenali secara sederhana apa yang ditujukan oleh anak.

Pola asuh pada pendidikan anak usia dini, yang dilakukan oleh orangtua, akan menjadi cara yang dapat membentuk karakter anak, sehingga kemampuannya pun dapat berkembang dengan optimal.

Kebanyakan Orangtua akan merasa kewalahan dengan tingkah laku anak yang aktif, terlebih lagi jika orang luar atau orang awam yang langsung menyatakan bahwa anak tersebut sebagai anak yang hyperactive.

Orangtua sebaiknya jangan terburu buru memberikan label pada anak yang tidak bisa diam sebagai anak yang hyperactive, karena untuk mencapai diagnosa tersebut dibutuhkan perjalanan yang sangat panjang.

Selain itu, diperlukan juga konsultasi dengan Psikolog anak yang berkompeten mengamati dan mengenali berbagai ciri ciri anak yang hyperactive.

Dengan demikian, jika kebetulan orangtua memiliki anak yang aktif, atau yang selalu bergerak, jangan terburu buru untuk memarahi, karena ia tidak akan bisa tenang, dan bisa saja ia adalah tipikal anak dengan kecerdasan kinestetik yang tinggi.

Untuk memastikannya sebaiknya memang dilakukan konsultasi dengan ahli, bisa dengan psikolog anak atau pun tumbuh kembang.

Anak dengan kemampuan kecerdasan kinestetik memiliki kebutuhan untuk menyalurkan keinginannya bergerak dengan lebih baik dan lebih banyak dari pada anak yang lainnya.

Demikianlah penjelasan tentang karakteristik dan cara stimulasi perkembangan kecerdasan kinestetik pada anak usia dini. Semoga informasi ini bermanfaat.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Youtube Miss Trisha

Tags

Terkini

Terpopuler