Mengenal 5 Kebudayaan dari Kerajaan Islam di Indonesia, Apa Saja?

20 April 2023, 08:43 WIB
Tradisi upacara sekaten yang diselenggarakan masyarakat Yogyakarta. /tangkapan layar laman kemdikbud.go.id/

KABAR BANTEN - Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat kaya, sebagian di antaranya muncul ketika agama Islam masuk dan berkembang di Indonesia.

Salah satunya kebudayaan yang diwariskan dari kerajaan Islam di Indonesia yang masih ada hingga saat ini.

Mari kita mengenal kebudayaan dari kerajaan Islam untuk menambah pengetahuan kamu, dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman ditsmp.kemdikbud.go.id:

Baca Juga: Mengenalkan Budaya Pada Anak Usia Dini, Ini 4 Hal yang Bisa Dilakukan Orang Tua

1. Upacara Sekaten

Ritual Sekaten diselenggarakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad. Ada beberapa pendapat tentang asal usul kata Sekaten.

Beberapa berpendapat bahwa Sekaten berasal dari kata sekati, yang merupakan nama seperangkat gamelan dari zaman Majapahit.

Sementara itu, pendapat lain menyatakan bahwa istilah Sekaten berasal dari bahasa Arab, syahadatain, yang merupakan kalimat untuk menyatakan seseorang telah memeluk agama Islam.

Hingga saat ini terdapat empat keraton yang masih melaksanakan upacara Sekaten, yakni Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Kesultanan Kasepuhan, dan Kanoman Cirebon.

2. Hiasan Kepala Tangkulok

Tangkulok merupakan hiasan kepala yang diperkirakan muncul pada masa Kesultanan Aceh. Tangkulok yang berbentuk seperti lidah dipakai oleh para penari Seudati.

Hiasan kepala tangkulok terinspirasi dari bentuk elegan ekor burung balam. Bentuk ekor burung balam yang demikian indah sangat cocok untuk pria agar terlihat lebih tangguh dan bijaksana. Tangkulok terbuat dari selembar kain yang dilipat tanpa sambungan. 

3. Tari Serimpi

Tarian Serimpi sudah ada sejak zaman kejayaan Kerajaan Mataram Islam pada masa pemerintahan Sultan Agung.

Tarian ini pada awalnya termasuk dalam kategori tarian sakral karena hanya dipentaskan di lingkungan Keraton untuk keperluan upacara kenegaraan dan peringatan kenaikan tahta.

Namun, seiring dengan perkembangan waktu, tarian ini dapat dinikmati oleh masyarakat umum, terutama pada acara resmi seperti saat penyambutan tamu atau acara lainnya.

4. Alat Musik Kulintang Pring

Kulintang pring merupakan salah satu jenis musik tradisional yang berasal dari Lampung. Alat musik ini awalnya berkembang di wilayah Kerajaan Sekala Brak, Belalau, Lampung Barat.

Namun, saat ini alat musik tersebut dapat ditemukan di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Way Kanan, Lampung Tengah, dan Lampung Timur.

Kulintang pring terdiri dari tujuh bilah bambu yang disusun berdasarkan panjangnya, mulai dari yang terpanjang hingga yang terpendek.

Bunyi yang dihasilkan juga berbeda, dengan yang terpanjang menghasilkan nada paling rendah, sementara yang terpendek menghasilkan nada paling tinggi. Permainan dilakukan dengan cara dipukul seperti memainkan alat musik gamelan.

5. Tenun Songket Siak

Kain tenun Siak pertama kali diperkenalkan ke Kerajaan Siak oleh seorang pengrajin wanita bernama Wan Siti Binti Wan Karim yang berasal dari Kerajaan Terengganu di Malaysia.

Pada masa itu, kain tenun Siak hanya diperuntukkan bagi kalangan bangsawan seperti sultan, para keluarga, dan para pembesar di kalangan Istana Siak.

Tenunan yang halus dan motif songket yang rumit melambangkan pangkat dan kedudukan tinggi bagi yang menggunakannya.

Baca Juga: 13 Tahun Vakum, Grup Musikalisasi Puisi Kiamuk Comeback di Malam Budaya! Agendakan Konser Tunggal Tahun Ini

Nilai sejarah songket sangat tinggi sebagai salah satu warisan yang agung, selain dapat meningkatkan martabat si pemakai, motif dan warna tenunan songket juga mencerminkan kedudukan sosial seseorang.

Nah itu tadi informasi mengenai keragaman budaya yang diwariskan dari kerajaan Islam.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: ditsmp.kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler