Network
KABAR BANTEN - Masa pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan pola belajar mengajar di sekolah. Saat ini sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta, Budi S. Asrori, mengatakan tidak semua materi pelajaran dapat diajarkan secara jarak jauh atau PJJ kepada siswa.
Pihaknya menemukan maksimal hanya 70 persen materi yang dapat disampaikan melalui PJJ kepada siswa di Kota Yogyakarta.
“Dalam PJJ, ada penurunan capaian nilai sekalipun kurikulum yang diajarkan adalah kurikulum disederhanakan. Daya serap anak-anak menurun, untuk SMP hanya 47,11 persen dan SD hanya 42 persen,” ungkap Budi dalam seminar daring perkembangan program RISE di Indonesia “Meneliti Respons Daerah dalam Desentralisasi Pendidikan”, Selasa 13 Juli 2021, dikutip Kabar Banten dari lamam Kemendikbud.go.id.
Baca Juga: Siap-siap Hari Ini Pengumuman SMMPTN Barat 2021, Cek Linknya di Sini
Sementara itu, hasil penelitian PJJ di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat justru berbeda.
Peneliti Research on Improving System of Education (RISE) Delbert Lim, menemukan tidak ada temuan kuat adanya penurunan kemampuan belajar di Bukittinggi yang dilakukan melalui PJJ atau daring.
RISE mengungkap temuan karena mayoritas siswa di Bukittinggi didampingi orang tua selama belajar dari rumah, bahkan sebelum pandemi berlangsung.
Baca Juga: PPKM Darurat, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Dilakukan Daring
“Sementara untuk orang tua yang tidak mendampingi anaknya, 30 persen mengatakan karena mereka tidak memiliki kemampuan mendampingi. Keterlibatan orang tua punya andil besar mengurangi dampak penutupan sekolah akibat pandemi,” jelas Delbert.
