Naik Kelas Meski Tak Sekolah, Indonesia Darurat Capaian Belajar?, Berikut Tiga Tren Mengkhwatirkan

- 20 Agustus 2021, 09:41 WIB
Ilustrasi sekolah yang belajarnya dialihkan ke rumah akibat pandemi Covid-19, membuat mereka tetap naik kelas meski tak sekolah.
Ilustrasi sekolah yang belajarnya dialihkan ke rumah akibat pandemi Covid-19, membuat mereka tetap naik kelas meski tak sekolah. / /Pixabay/akshayapatra

Kedua, peningkatan kemampuan anak semakin mengecil seiring naik jenjang kelas yang ditempuh.

 Anak mengalami peningkatan kemampuan berhitung yang signifikan pada jenjang kelas 1 sampai dengan kelas 6. 

Namun, tren peningkatan tersebut melambat dan menjadi cenderung datar setelah memasuki jenjang kelas 7 ke atas.

 

Ketiga, ketika membandingkan daat IFLS tahun 2014 dengan tahun 2000, ditemukan bahwa kemampuan berhitung anak pada tahun 2000 relatif lebih tinggi dibandingkan anak di jenjang yang sama 14 tahun kemudian.

Dari data tersebut, belum menjelaskan lebih dalam tentang faktor-faktor yang menyebabkan tren negatif pada pembelajaran anak di Indonesia tersebut.

Namun beberapa dugaan tentang hal-hal apa saja yang mendorong penurunan capaian belajar ini, setidaknya untuk kemampuan berhitung.

Salah satunya adalah perubahan terkait muatan berhitung sejak Kurikulum 2004. Perubahan ini membuat jam belajar untuk berhitung yang tadinya 8-10 jam Kurikulum 1994 berubah menjadi 5 jam per minggu.

Hal ini dapat memengaruhi kemampuan murid dalam numerasi dan pemecahan masalah (problem solving) berbasis hitungan.

Baca Juga: Nasib Lulusan SMA dan SMK di Banten, Kalah Bersaing dengan Angkatan Kerja Pendidikan Ini, Menurut BPS

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: theconversation.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah