Kemudian ISO juga dipertahankan serta kerja sama dengan industri terus terjalin karena bagaimanapun juga SMK penyalur tenaga kerja sehingga harus menjalin kerja sama dengan industri.
"Kami bekerja sama dengan berbagai perusahaan, kemudian untuk siswa baru kami menerima 502 orang setiap tahun kami menolak siswa karena sebelum penerimaan SMK negeri dibuka kami sudah tutup," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten Tabrani menuturkan, Dindikbud mengapresiasi kegiatan pameran hasil karya peserta didik SMK PGRI 3 Kota Serang.
Hal ini membuktikan bahwa tamatan SMK selain dipersiapkan untuk tenaga kerja siap pakai tetapi juga untuk persiapan untuk wirausaha-wirausahan muda.
"Kedepan tidak kesulitan bagi pemerintah untuk memikirkan membuka lapangan pekerjaan tetapi lebih memikirkan bagaimana siswa mengembangkan kreativitasnya untuk menjadi seorang wirausaha," tuturnya.
Direktur Pembinaan dan Pelatihan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekonologi Agus Salim mengatakan, kementerian memberikan bantuan.
Namun dari bantuan tersebut, setiap SMK diminta untuk mengakses laman takola.ditpsmk.net dalam sistem tersebut ada beberapa program, dari hasil proposal yang masuk dilihat oleh tim penilai.
Baca Juga: Asesmen Nasional Jadi Dasar Perbaikan Sistem Pendidikan di Indonesia
"Ada tim penilai yang menilai karena sekolah berkompetisi untuk mendapatkannya, dan saya lihat porsi di Banten cukup banyak mendapatkan program tersebut," ujarnya. ***