KABAR BANTEN - Kian tingginya angka kasus Covid 19 di Kota Tangerang, Pemerintah Daerah setempat kembali akan memberlakukan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mulai dari jenjang TK/Paud hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah menjabarkan keputusan penghentian sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) merupakan imbas dari meningkatkan kasus terkonfirmasi positif Covid 19 di Kota Tangerang.
"Kenaikan kasusnya dalam beberapa hari terakhir cukup drastis. Makanya untuk menjaga anak - anak, mulai besok (Rabu 26 Januari 2022) proses belajar mengajar kembali online untuk sementara," ungkap Arief Wismansyah di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa 25 Januari 2022.
Baca Juga: Kembali Kerja dari Rumah, ASN Pemkot Tangerang Diminta Ikut Operasi Aman Bersama
Arief Wismansyah menambahkan pengambilan kebijakan PJJ juga mengacu pada hasil evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang terhadap pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100%.
"Serta saran dan masukan dari organisasi profesi medis, demi keselamatan anak-anak," jelasnya.
Lebih lanjut, Arief mengungkapkan Pemkot Tangerang akan kembali mengevaluasi sistem PJJ seiring dengan perkembangan kasus Covid 19 yang terjadi di Kota Tangerang.
"Semoga kasusnya bisa segera turun, dan anak - anak bisa kembali ke sekolah," tandasnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, Seluruh Taman Tematik di Kota Tangerang Ditutup, Warga Diminta Bersabar
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin menambahkan berdasarkan hasil dari evaluasi bersama antara Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, PJJ akan kembali diterapkan.
"Hasil dari evaluasi bersama dengan Dinas Kesehatan, demi kesehatan dan keselamatan semua maka PJJ akan kembali diterapkan," ungkapnya saat ditemui di ruangannya.
Jamaluddin melanjutkan, PJJ akan kembali diterapkan mulai dari jenjang TK/PAUD, hingga SMP di seluruh wilayah di Kota Tangerang.
"PJJ akan dilakukan mulai dari TK/PAUD hingga SMP di seluruh wilayah di Kota Tangerang. Kalau Pembelajaran Tatap Muka terus dilanjutkan, khawatir akan ada cluster-cluster baru," tegasnya.
Sejauh ini, diketahui bahwa sudah terdapat dua sekolah yang ditutup karena positivity rate-nya di atas lima persen.
"Untuk saat ini, ada dua sekolah yang ditutup karena positivity rate-nya di atas lima persen,yaitu sekolah di Ciledug dan di Larangan," tuturnya.
Jamaluddin mengimbau, masyarakat untuk terus meningkatkan protokol kesehatan.
"Pandemi ini belum usai, maka dari itu kepada seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan protokol kesehatan di mana pun kapan pun karena protokol kesehatan itu sangat penting," imbaunya.***