Baca Juga: Lulusan SMK Penyumbang Terbesar Pengangguran di Banten, BPS Ungkap Penyebabnya
Hasil evaluasi bakal dijadikan rujukan untuk tahun ajaran baru 2023.
"Berharap tahun pelajaran yang akan datang jurusa jurusan yang sudah kurang diminati itu kita kurangi," harapnya.
Tabrani menjelaskan, kurangi yang dimaksud bukan jumlah jurusan di SMK, tetapi mengurangi jumlah rombel dijurusan yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan tenaga kerja saat ini.
"Contoh jurusan perkantoran ini kita kurangi, biasa volumenya 3 rombel menjadi hanya satu rombel," jelasnya
Sebaliknya, jumlah rombel untuk jurusan yang lulusan siswanya banyak dibantu perusahaan, bakal diperbanyak.
Baca Juga: Ketua DPRD Kota Serang Sebut Penghapusan Honorer Akan Menambah Angka Pengangguran di Daerah
"Nanti bagi jurusan yang banyak diminati dunia usaha industri kita perbanyak," tegasnya.
Sebelumnya, Pj Gubernur Banten Al Muktabar juga menyoroti persoalan lulus SMK menjadi angka pengangguran paling tinggi. Sebagaimana yang dirilis BPS Provinsi Banten, Senin 7 November 2022.
Dimana berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi (TPT) lulusan SMK menjadi angka pengangguran paling tinggi yakni mencapai 13,52%. Artinya dari 100 orang angkatan kerja lulusan SMK, terdapat sekitar 14 orang menganggur.