Mengapa Anak Anak di Jepang Berkarakter Unggul? Simak Penjelasan Berikut

- 28 Desember 2022, 16:31 WIB
Kolase foto anak anak di Jepang saat menyeberang jalan.
Kolase foto anak anak di Jepang saat menyeberang jalan. /Tangkapan layar/Youtube Sanshana

KABAR BANTEN - Ketika mendengar Bunga sakura, pasti yang akan teringat adalah Jepang, Negara yang satu ini begitu terkenal dengan kedisiplinannya.

Hal menakjubkan terkait Jepang mungkin pernah kita lihat sebelumnya yakni anak-anak kecil di Jepang yang membungkuk ke arah pengendara.

Mereka (anak-anak di Jepang) memberi hormat dan terima kasih karena telah diberi jalan untuk menyebrang, tindakan yang mengagumkan bukan?

Sementara di belahan dunia lain tindakan ini ada di dalam kondisi sibuk dan harus segera ke tujuan mereka tetap tidak lupa untuk membungkuk.

Tidak hanya itu, terhadap robot pun anak kecil di Jepang memberi hormat.

Nah kenapa mereka bisa seperti itu, berikut penjelasan mengapa anak-anak di Jepang memiliki sikap disiplin yang tinggi, seperti dikutip Kabar Banten dari channel youtube Sanshana.

Ketika di belahan dunia lain anak-anak diajarkan dan fokus pada pelajaran akademik, sementara di Jepang sebaliknya keluarga dan sekolah dasar lebih fokus memberi pelajaran tata krama nilai-nilai kebaikan dan kedisiplinan dari sinilah pembangunan karakter itu dimulai.

Mereka juga diajarkan untuk mandiri, orang tua tidak pernah mengantar anak-anaknya ke sekolah, berapapun umur mereka mereka harus ke sekolah sendiri atau dengan teman-temannya.

Anak-anak di Jepang pergi ke sekolah dengan jalan kaki, naik sepeda atau kendaraan umum seperti bus dan kereta mereka dilarang ke sekolah mengendarai mobil atau motor ini tentu saja melatih atas kerja keras dan sifat berhemat.

Jam sekolah di Jepang dimulai pukul 08.00 pagi hingga jam 3 sore, jika masuk sekolah lewat dari pukul 08.00 murid diminta berjanji untuk tidak mengulanginya kembali.

Namun janji tersebut akan berubah menjadi tindakan skorsing ketika mereka melakukan hal yang sama di kemudian hari.

Skorsing ini berguna untuk memberi ganjaran supaya murid segan untuk mengulangi kesalahannya.

Kita tidak akan menemukan murid yang pamer tas atau sepatu semuanya dapat barang yang sama, tas, sepatu dan seragam disediakan oleh sekolah, murid wajib mengenakannya tanpa harus membeli sendiri.

Anak-anak ini tidak perlu keluar masuk kantin sekolah, karena mereka mendapatkan makan siang yang telah disediakan.

Kegiatan makan siang ini sangat menarik dan mengagumkan dari rumah mereka wajib membawa taplak meja kecil untuk alas, nampan, sumpit, sikat gigi dan gelas nya, serta sapu tangan untuk membersihkan mulut.

Ketika makan siang tiba ruangan kelas diubah menjadi ruang makan murid-murid ini dibagi kedalam beberapa grup.

Ada yang bertugas mengatur dan menyiapkan meja makan, sementara grup lain mengambil makanan ke dapur sekolah

Setelah semuanya siap, ketua kelas didampingi guru membagikan makanan pada masing-masing murid dengan sama rata.

Selesai makan mereka bersama-sama menggosok gigi di tempat duduk masing-masing dengan peralatan yang dibawa.

Mereka juga wajib merapikan alat-alat makan dan mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang membersihkan piring nampan Dan lain-lainnya dari sisa-sisa makanan, sebelum akhirnya mereka membawanya ke tempat cuci piring.

Sebelum mengakhiri jam
sekolah, anak-anak wajib membersihkan ruangan kelasnya masing-masing beberapa diantaranya juga membersihkan sudut-sudut sekolah yang lain.

Sepulang sekolah mereka masih punya waktu untuk membantu orang tua Ini contohnya , pergi berbelanja ke supermarket dan sekaligus membuang sampah daur ulang di sana sendirian.

Sungguh mengagumkan, melihat anak-anak kecil ini memiliki karakter hebat seperti ini ini adalah buah dari budaya dan tradisi yang kuat yang telah dipraktekkan selama lebih dari 60 tahun hasilnya adalah masyarakat Jepang yang hidup tertib sopan dan disiplin.

Disetiap sudut wilayah Jepang kita akan bertemu dengan orang-orang yang mengantri dengan tertib berjalan pada tempatnya dan menghargai orang lain.

Begitu pula yang terjadi di depan gerbong kereta, meskipun di dalam kereta hanya menyisakan satu atau dua orang yang akan turun tapi mereka tidak akan masuk kalau orang yang akan turun belum benar-benar habis.

Di Eskalator pun meski terlihat penuh sesak tapi tidak ada satupun yang menyerobot jalur , hal itu benar-benar mengagumkan.

Ini adalah hasil dari pendidikan karakter usia dini di Jepang.

Jepang yang memiliki penduduk 126 juta jiwa merupakan salah satu negara yang sangat disiplin tertib dan bersih dan juga negara yang tingkat kriminalitasnya sangat rendah ini membuktikan bahwa pendidikan karakter di rumah, sekolah dan di masyarakat sangat penting.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube Sanshana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah