Kampus Harus Berperan Lindungi Anak

- 23 November 2017, 23:45 WIB
seminar-nasional-perlindungan-anak
seminar-nasional-perlindungan-anak

SERANG, (KB).- Indonesia kini dinilai berada dalam kondisi darurat kekerasan terhadap anak. Berbagai pihak perlu bersinergis dalam melakukan perlindungan terhadap anak, termasuk perguruan tinggi. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengatakan, perguruan tinggi perlu melakukan peran nyata untuk menggerakkan perlindungan terhadap hak-hak anak. ”Berdasarkan situasi dan fakta bahwa Indonesia sekarang ini berada dalam situasi darurat kekerasan dan darurat pelanggaran terhadap hak anak. Peran kampus sebagai rumah ilmu untuk menggerakkan perlindungan anak," kata Arist, dalam seminar nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Untirta, Rabu (22/11/2017). Hal itu, menurutnya, bisa dilakukan dengan menyiapkan calon-calon pemimpin untuk peduli akan persoalan anak dalam rangka memutus mata rantai kekerasan atau pelanggaran-pelanggaran hak anak yang ada di Indonesia. "Sebagai calon-calon pemimpin harus mempunyai prospektif dalam menyiapkan generasi pemimpin dalam melindungi anak-anak dari kekerasan. Tidak hanya itu, juga harus mempunyai tanggung jawab akan perlindungan anak. Sebagai mahasiswa fakultas hukum peran perlindungan anak sangat penting," katanya. Oleh karena itu, perlu gerakan bersama melibatkan mahasiswa sebagai calon-calon pemimpin masa depan. "Mahasiswa yang mempunyai prospektif perlindungan anak, dalam rangka memutus mata rantai kekerasan pada anak secara nasional, harus disiapkan orang-orang yang punya tanggung jawab untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak dari kejatahatan dan kekerasan,” ujarnya. Ia mengajak mahasiswa agar tidak abai terhadap kasus-kasus kekerasan yang menimpa anak. ”Kalau kampus sendiri sudah abai dalam pergerakan perlindungan anak, maka calon-calon pemimpin masa depan tentunya akan abai terhadap permasalahan anak. Harus ada rasa peduli untuk melindungi mereka dari kekerasaan,” ucapnya. Kepada orangtua, Arist juga berpesan agar berhati-hati dalam mengenali lingkungan. Karena tidak menjamin lingkungan yang dianggap aman, seperti di keluarga bisa terhindar dari kekerasan. ”Orangtua harus menciptakan suasana sahabat dan suasana keagamaan untuk kekuatan spiritual agar anak dapat terhindar dari perilaku yang menyimpang. Dan membuat suasana nyaman dan kekeluargaan buat anak-anak menjadi lebih nyaman dan terlindungi,” tuturnya. (DE)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah