PONPES DAAR EL ISTIQOMAH KIRIM BANTUAN KORBAN TSUNAMI SELAT SUNDA

- 29 Desember 2018, 15:52 WIB
PSX_20181229_154707
PSX_20181229_154707

SERANG, (KB).- Sebagai bentuk kepedulian atas musibah tsunami yang menerjang Selat Sunda pada 22 Desember, Ponpes Modern Daar El Istiqomah menggalang dana guna membantu meringankan beban para korban. Santri, dewan guru, dan warga sekitar pesantren yang meliputi Kampung Quran, Komplek Kesawon Baru, sebagian warga Taman Banten Lestari (TBL) dan Penancangan berlomba-lomba ikut memberikan bantuan, mulai dari uang, obat-obatan, pakaian anak dan dewasa, selimut, pampers, makanan kering, mie instan dan lain-lain Bantuan gelombang pertama telah diberangkatkan ke wilayah Sumur pada Senin (24/12/2018) pada pukul 14.45. Bantuan itu, telah disampaikan kepada Kiai Mulyadi, salah seorang tokoh pengasuh Pesantren Darul Afkar Sumur, Ujung Kulon. Kiai Mulyadi beserta santri dan penduduk Kampung Sumur adalah korban yang berhasil menyelamatkan diri dari amukan tsunami malam Ahad lalu. “Wilayah Sumur adalah salah satu wilayah yang masih belum banyak terjamah bantuan, sehingga bahan bantuan yang dikordinasi oleh Pesantren Istiqomah ini diberangkatkan ke sana” tutur kiai Sulaeman Ma'ruf, Pimpinan Pesantren. Info tersebut beliau dapatkan setelah menghubungi kiai Mulyadi melalui jaringan seluler. Sementara itu, cerita tim relawan Istiqomah Ust. Rizky Nuansa Cantiara, "di Kecamatan Sumur ada 7 desa sampai arah Ujung Kulon. Di ke 7 desa tersebut semuanya di pinggir pantai. Warga yang selamat mereka saat ini mengungsi di hutan gunung. Tanpa selimut bahkan atap. Anak kecil, orang tua, yang sakit yang baru melahirkan, mereka semua ada di gunung dan sebagian di Kampung Cimanggu.
Saat ini memang sdh ada bantuan mulai masuk. Tapi mungkin hanya sebatas kampung pertama dan kedua saja. Belum tembus ke kampung 3-7. Minimnya pemberitaan dan masyarakat yang masih khawatir akan ada bencana susulan jadi masih banyak warga yang sampai saat ini belum mendapatkan bantuan makanan, minuman dan obat-obatan. “Masih banyak jenazah yang belum dievakuasi,” tutur Ust Rizky. “Jarak antara desa yang terkena musibah ke kantor kecamatan (posko utama) agak jauhan. Ditambah mereka memang trauma sama air. Yang mau tembus pagi ini TNI itu pun kalau air ga naik. Siang kemarin jalur ke Sumur dan citerep ditutup sementara. Di pulau-pulau sekitar kecamatan Sumur banyak pengunjung dan banyak korban. Kecuali pulau Umang karena habis kebakaran kemarin. Andaikan tidak kebakaran sudah dipastikan di pulau umang akan lebih banyak korban,” katanya lagi. Dituturkan, banyak korban yang tidak terbawa oleh mobil ambulan. Ambulan hanya membawa yang terluka. Sebagian besar jenazah pendatang. Kalau dari warga langsung dibawa oleh pihak keluarga dan tidak terdata. (KO)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah