Network
SERANG, (KB).- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Banten Jaya (Unbaja) melaksanakan kuliah umum dengan materi 'Tantangan Pendidikan di Era 4.0' di Kampus 2 Unbaja, Sabtu, (27/4/2019). Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara Universitas Banten Jaya dengan Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan.
Kegiatan tersebut menghadirkan Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan, Prof. Dwi Atmono M.Pd., M.Si sebagai pembicara tunggal dan diikuti dosen FKIP serta mahasiswa Unbaja.
Prof. Dwi Atmono dalam paparannya mengatakan, tantangan dunia pendidikan semakin kompleks, para pendidik dihadapkan pada suatu perubahan yang cepat dan non-linear. Hal ini sebagai akibat bergulirnya era Revolusi Industri 4.0 yang memungkinkan otomatisasi di hampir semua bidang.
"Perkembangan teknologi informasi dapat mengikis peran pendidik di dunia pendidikan karena dapat digantikan dengan tutorial secara online tanpa adanya tatap muka dengan peserta didik," ujarnya.
Ia mengatakan, belum usai revolusi industri 4.0, kita mulai dihadapkan pada Society 5.0. Dalam konsep Society 5.0 yang merupakan pengembangan dari konsep revolusi industri 4.0, transformasi big data dikumpulkan lewat internet pada segala bidang kehidupan dengan tujuan untuk mendedikasikan dan meningkatkan peran manusia agar mampu membuka peluang-peluang yang berkaitan dengan kemanusiaan lewat kecerdasan buatan (artificial intelligence).
“Kedua konsep tersebut tidaklah berbeda dalam penerapan teknologi canggih, hanya saja pada konsep Society 5.0 lebih menitikberatkan pada unsur manusia sebagai pelaku agar semakin berguna bagi kemanusiaan di segala bidang,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan FKIP Unbaja Chotibul Umam mengatakan, bahwa dunia pendidikan di Indonesia semakin berkembang dan maju sehingga dosen dan mahasiswa FKIP Unbaja perlu memperoleh pengayaan terhadap perkembangan dan tantangan pendidikan ke depan.
"Dengan kuliah umum ini, diharapkan para dosen dan mahasiswa dapat lebih siap dalam melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan kondisi yang terjadi di masa datang," ujarnya. (KO)*
