Dosen dan Guru Besar Diminta Lebih Rajin Menulis

- 1 Mei 2019, 17:35 WIB
Profesor Mudrajad Kuncoro Guru Besar UGM
Profesor Mudrajad Kuncoro Guru Besar UGM

TANGERANG, (KB).- Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM), Profesor Mudrajad Kuncoro mengatakan, Indonesia memiliki sekitar 83 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 3.000-an Perguruan Tinggi Swasta (PTS), namun masih kalah dalam publikasi.

"Kita tidak banyak yang menulis jurnal, buku, artikel dan sejenisnya," ujar Profesor Mudrajad saat ditemui seusai memberi pemaparan pada 'Seminar Authorpreneur untuk Kampus Pramita', di Hotel Golden Tulip, Kota Tangerang, Rabu (1/5/2019).

Ia mengatakan, sudah sewajarnya bila dosen atau tenaga pengajar di ribuan kampus yang ada di Indonesia melahirkan karya tulisan. Bila tidak sempat meriset untuk karya tulisnya, bisa membuat jurnal rangkuman hasil pembelajaran di kelas. "Misalnya seorang dosen sudah mengajar mata kuliah yang sama selama tiga tahun, itu sudah bisa dijadikan buku jurnal," katanya.

Ia mengingatkan, jangan lupa untuk memasukan karya buku di aplikasi yang menghubungkan dengan dunia, seperti Google. Sehingga, nama dosen dan buku yang diciptakan bisa terdaftar dan diakui sebagai salah satu karya.

Bila menulis itu ditekuni, bisa menjadi sumber pendapatan yang bayarannya mencapai jutaan rupiah. Seperti dirinya, meski sibuk mengajar dan menjadi Guru Besar UGM, ia masih bisa bisa menulis 52 buku dan ribuan artikel di berbagai media nasional.

Dari kegiatan menulis tersebut, ia mengaku bisa jadi jutawan dan menjadikannya sumber entrepreneur di era industri 4.0. Sehingga, dosen terutama bagi mereka lulusan S3, tidak hanya mengandalkan gaji sebagai tenaga pengajar, tapi juga dari profesi penulis.

Profesor Kuncoro mengatakan, awalnya tidak punya bakat menulis, kemudian saya mulai menulis saat masih duduk di bangku kuliah semester 4.

“Saya tidak punya bakat menulis. Namun, saya memilih untuk langsung menceburkan diri ke kolam renang tanpa menggunakan teori berenang. Jadi tulis dulu apa yang anda ketahui, baru pelajari bagaimana teori menulis yang baik," katanya.

Ia mendorong dosen, guru besar di Indonesia untuk rajin menulis jurnal ataupun buku. Perkara best seller atau akan dicetak ulang berkali-kali nantinya, itu bonus. Namun, fokuskan diri untuk berkarya demi ilmu yang sudah digeluti bertahun-tahun.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x