Network
SERANG, (KB).- Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Universitas Banten Jaya (Unbaja) mengelar kegiatan Posko Sosial 1, di Kampung Lipatik, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, Kamis-Selasa (23-28/5/2019).
Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan PMI Kecamatan Walantaka, PMI Kota Serang, Ketua RT, KSR PMI Perti, perwakilan HMJ, UKM Unbaja dan masyarakat setempat.
Bekerja sama dengan Pemerintah Kota Serang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang, Dinas Kesehatan Kota Serang, Gojek kota Serang, Padepokan Hipnotis Banten (PHB), dan Cemilan Mamih, sejumlah kegiatan dilaksanakan KSR PMI Unbaja diantaranya bersih-bersih masjid, pesantren kilat, simulasi bencana berbasis masyarakat (SIBAT), pelayanan kesehatan, hipnoterapi, perlombaan lslami, serta santunan anak yatim.
Ketua pelaksana kegiatan, Rifqi Fatahilah menjelaskan kegiatan Posko Sosial 1 ini merupakan kegiatan yang pertama dilakukan oleh KSR PMI Unit Unbaja dengan mengangkat tema “Meningkatkan Iman dan Taqwa di Bulan yang Penuh Berkah”.
"Kegiatan ini merupakan wujud pengabdian kami kepada masyarakat, dimana kegiatan ini dilaksanakan selama 6 (enam) hari, mulai tanggal 23 hingga 28 Mei 2019," ujar mahasiswa Unbaja semester 2 ini.
Komandan KSR PMI Unit Unbaja, Najdi Al-Khatami menyampaikan bahwa acara Posko Sosial 1 ini merupakan kegiatan pembelajaran bagi anggota dan pengurus KSR untuk terus mengamalkan Tri Darma perguruan tinggi, salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat.
“KSR PMI tak hanya turun ketika terjadi bencana saja, tetapi kegiatan Bakti Sosial seperti ini juga merupakan pembelajaran bagi anggota bagaimana terjun langsung dan berhadapan dengan masyarakat,“ ujar Najdi.
Perwakilan dari Kelurahan Tegalsari, Sutihat menyampaikan rasa terima kasihnya dan rasa bangganya kepada mahasiswa Unbaja yang tergabung dalam KSR PMI unit Unbaja. Pihaknya sangat mendukung kegiatan sosial tersebut.
"Kami berharap semoga kedepan masih terus berlanjut di desa yang berbeda karena selain di Kelurahan Tegalsari, masih terdapat 12 desa yang membutuhkan kegiatan-kegiatan seperti ini," ujarnya.
