Network
SERANG, (KB).- Guna memonitoring program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air (Permata), khususnya mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) di Universitas Sultan Ageng Tirtayasaya (Untirta), Wakil Dekan I Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Unsri, Hartono, melakukan kunjungan ke Kampus Untirta, Jumat (4/10/2019).
Kunjungan tersebut dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas mahasiswa Unsri selama mengikuti program Permata. "Diharapkan mahasiswa Unsri yang mengikuti program 'Permata' tersebut dapat belajar kultur budaya di Banten," ujar Hartono.
Ia mengatakan, Unsri mengirimkan dua mahasiswa Program studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP). "Kami ingin mengetahui program Permata tersebut berjalan dengan efektif atau tidak. Selain itu, Kami berharap mahasiswa tidak hanya belajar budaya di Palembang tetapi belajar budaya di Banten selama 6 bulan atau satu semester," ujarnya.
Walaupun di setiap perguruan tinggi memiliki kurikulum yang berbeda, mahasiswa diharapkan dapat menyesuaikan diri. Mahasiswa yang mengikuti program permata diwajibkan mempelajari kebudayaan serta mengetahui proses perkuliahan. Selain itu, program permata tersebut juga bertujuan untuk membangun dan memperkuat nasionalisme mahasiswa.
“Program permata memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang akan belajar di universitas lain. Untirta menjadi pilihan mahasiswa untuk belajar. Jika ada yang berbeda seperti kurikulum tentu kami akan bersama-sama mencarikan solusi namun mereka tetap belajar budaya setempat,” ujar Hartono.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Perencanaan dan Humas Untirta, Kartina mengatakan, bahwa mahasiswa Unsri yang belajar di Untirta yakni Prodi PGSD begitupun mahasiwa Untirta di Unsri.
"Monitoring tersebut untuk menggali permasalahan yang ada selama mengikuti perkuliahan. Mata kuliah yang diambil mahasiswa Unsri tidak sama dengan kami, namun jurusannya sama dengan Untirta yakni PGSD, muatannya sama nanti akan bisa disesuaikan,” katanya. (DE)*
