Perkuliahan Sesuai Era Digital, Universitas Terbuka Kikis Keraguan Masyarakat

- 8 Oktober 2019, 15:04 WIB
Universitas Terbuka Logo
Universitas Terbuka Logo /

"Masuk UT tidak perlu lagi tes seperti perguruan tinggi lain dan tidak ada DO (Drop Out). Terpenting adalah belajar dengan baik sesuaikan dengan waktu. Kelulusan di UT itu bisa diperkirakan sendiri. Disesuaikan dengan kemampuan dan waktu yang ada. Kalau di universitas lain mungkin ketika tes engga lulus, diarahkan ke program lain," tutur Maman.

Fleksibel

Menurutnya, keberadaan UT di Indonesia membawa misi bahwa seluruh masyarakat Indonesia bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi tanpa harus takut salah jurusan.

"Bahwa tidak ada masyarakat di Indonesia itu yang tidak bisa ke perguruan tinggi. Di UT semuanya menjadi mudah, fleksibel. Itulah misi UT," katanya.

UT menerapkan pola kuliah daring sehingga pembelajarannya tidak perlu tatap muka.

"Begitu mudah, belajar tidak perlu datang ke kampus. Sekarang ini masuk era digital yang perkembangannya begitu cepat. Ke depan mungkin tidak hanya era industri 4.0, tetapi bahkan 5.0 dan seterusnya. Ke depan pola pembelajaran akan mengarah ke sana semua," ucapnya.

Meski begitu, metode kuliah tersebut belum dilakukan 100 persen. Salah satu kendalanya yaitu infrastruktur yang masih belum menunjang. Misalnya masih ada daerah yang kategori blank spot. Dengan pola daring ini, UT kini menjadi salah satu favorit generasi milenial karena selaras dengan perkembangan teknologi digital sekarang.

"Di era digital ilmu sudah melayang-layang, tinggal kemauan untuk menangkapnya saja. Bagi kaum milenial ini tentu sangat cocok di eranya sekarang," ucapnya.

Standar tinggi

Mahasiswa UT Fakultas Hukum M. Indra mengatakan, UT punya standar cukup tinggi. Menurutnya, itulah yang menyebabkan adanya anggapan bahwa lulus kuliah di UT susah.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah