Network
Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengajak sivitas akademika dan mahasiswa memiliki karakter tangguh, berintegritas tinggi, bertanggung jawab, kerja cerdas, ikhlas dan tuntas. Selain itu, pemuda juga harus berinovasi dan memiliki kreativitas.
Hal tersebut diungkapkan pada upacara Hari Sumpah Pemuda ke-91 bertemakan ”Bersatu kita maju”, di lapangan terbuka teater Untirta, Senin (28/10/2019).
”Revolusi mental menemukan relevansinya dengan pembangunan karakter. Kita bisa kuat, tangguh dan kokoh dan harus bertahan dalam menghadapi dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi. Tapi kita harus mampu memberikan warna untuk mengubah dunia dengan tekad dan semangat dan tentunya didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Rektor Untirta Fatah Sulaiman.
Ia mengatakan, peran pemuda diharapkan dapat bersaing. Pemuda Indonesia harus maju dan berani menaklukkan dunia. Tugas pemuda saat ini harus siap menghadapi tantangan serta memiliki ide-ide kreatif untuk dapat bersaing dengan dunia.
”Melalui peringatan sumpah pemuda kita selalu menghormati jasa para pemuda, jasa pendiri bangsa dan jasa pahlawan kita. Saya berharap di hari sumpah pemuda kita dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan kampus dan bangsa,” ujarnya.
Ia menuturkan, Fakultas Untirta sedang melaksanakan demokrasi dalam pemilihan dekan. Diharapkan dapat menumbuhkan semangat solidaritas, kebersamaan, bersatu mewujudkan Untirta sebagai kampus yang terintegritas smart dan green university.
”Saya kira sangat relevan dengan tema sumpah pemuda yakni bersatu kita maju, menuju Indonesia maju dan menuju Untirta Jaya,” ucapnya.
Selain itu, ia mengatakan, memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang telah meraih prestasi baik di bidang akademik dan non akademik. Pemberian tersebut bertepatan dengan hari sumpah pemuda.
”Mahasiswa yang mendapatkan penghargaan tersebut mahasiswa yang telah berhasil meraih prestasi, kami memberikan penghargaan kepada mahasiswa. Saya sangat apresiasi kerja keras mahasiswa hingga mengharumkan Untirta di Nasional,” tuturnya. (Denis Asria/Yadi Jayasantika)*
