Network
CILEGON, (KB).- Lulusan Universitas Banten Jaya (Unbaja) dibekali dengan Penomoran Ijazah Nasional (PIN), sehingga sebelum diterbitkan sudah mendapatkan seri dari Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Risetdikti). Tujuannya untuk menghindari kepalsuan ijazah.
Hal tersebut dikatakan Rektor Unbaja Sudaryono, usai acara wisuda ke-8, di The Royale Krakatau, Selasa (12/11/2019).
”Dengan sistem tersebut dapat diketahui keaslian ijazah palsu atau tidak, karena saat ini banyak sekali beredar ijazah palsu. Untuk mengantisipasi hal itu, Risetdikti mengeluarkan kebijakan berupa PIN, untuk menjamin originalitas keaslian sebuah ijazah,” kata Sudaryono.
Ia menjelaskan, wisuda kali ini mahasiswa langsung diberikan ijazah, transkrip nilai dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) dan sertifikat akreditasi. Harapannya mereka bisa gunakan langsung untuk melamar ke perusahaan ataupun mengikuti Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN).
”Diharapkan dapat memberikan kepuasaan di Unbaja, karena mungkin sebelum periode saya ijazah tidak langsung diberikan. Kita bisa berikan langsung perangkat ijazah tersebut, sehingga kita tidak perlu lagi menyimpan ijazah mahasiswa terlalu lama. Dengan PIN tersebut juga menjamin keamaan ijazah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTSI) wilayah IV B Abas Sunarya mengatakan, Unbaja meningkatkan kemajuan salah satunya dengan memberikan SKPI, ijazah yang sudah online. ”Ini sesuatu yang langka benar-benar harus diapresiasi dan memberikan contoh kepada perguruan tinggi di Banten,” katanya.
Berdaya saing
Ketua Pelaksana Elin Nuryani berharap, mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diraihnya selama di kampus. Diharapkan mampu berdaya saing serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan kemajuan teknologi.
”Mahasiswa juga dilengkapi dengan ijazah, transkrip nilai dan SKPI itu bisa membantu mahasiswa untuk melamar pekerjaan. Selain itu, Unbaja juga membekali lulusan dengan PIN. Hal itu bertujuan untuk mengetahui keaslian dan tidaknya ijazah,” tuturnya. (DE/SJ)*
