Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kampus Poltekkes Aisyiyah Banten, Wabup Serang Minta PT Buka Prodi Sesuai Kebutuhan Pasar

- 25 Februari 2020, 06:00 WIB
Poltekkes Aisyiyah Banten
Poltekkes Aisyiyah Banten

SERANG, (KB).- Wakil Bupati (Wabup) Serang Panji Tirtayasa Panji Tirtayasa meminta perguruan tinggi (PT) membuka program studi (Prodi) sesuai dengan kebutuhan pasar. Saat ini, kata dia, Kabupaten Serang membutuhkan lulusan dari rekam medis dan phisioterapi yang banyak dibutuhkan rumah sakit.

"Kami berharap perguruan tinggi dapat membuka program studi (Prodi) sesuai dengan kebutuhan pasar, Politeknik sudah bagus, tapi saat ini yang dibutuhkan itu skill. Jangan sampai banyak nama gelar, tapi pasarnya tidak ada," kata Panji usai menghadiri peletakan batu pertama pembangunan kampus Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Aisyiyah Banten di Jl. Raya Cilegon KM 8, Desa Pejaten Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang, Senin (24/2/2020).

Selain itu, ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Serang meminta kepada lembaga pendidikan untuk membuat kebijakan untuk membuka ruang-ruang yang representatif untuk tumbuh dan berkembang. Dukungan itu, kata dia, tidak selalu berbentuk materi, namun juga bisa saja kebijakan-kebijakan yang menguntungkan lembaga pendidikan.

Sementara itu Direktur Politeknik Aisyiyah Banten Nur Avenzoar mengatakan, pembangunan gedung baru tersebut untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar. Saat ini Politeknik Aisyiyah Banten memiliki tiga program studi yakni Prodi D3 Kebidanan, Rekam Medik, Informasi Kesehatan, ke depan pihaknya juga akan membuka Prodi Profesi Bidan.

"Gedung baru tersebut akan digunakan untuk mahasiswa di 3 program studi, pembangunan tersebut untuk optimalkan kegiatan perkuliahan. Iya, memang sekarang banyak orang bekerja tidak sesuai dengan bidangnya sehingga itu dapat menghambat pelayanan, seperti akreditasi rumah sakit, puskesmas sangat dibutuhkan," ujarnya.

Tantangan

Sementara itu, Ketua Pimpinan pusat Aisyiyah, Masyitoh Chusnan mengatakan, kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) kampus merdeka itu sangat menguntungkan bagi perguruan tinggi yang sudah maju. Namun bagi perguruan tinggi yang belum siap, tentu akan tertatih-tatih, sehingga akan menjadi tantangan bagi perguruan tinggi.

"Kami meminta perguruan tinggi untuk membuka program studi (Prodi) sesuai dengan kebutuhan, karena kampus merdeka itu institusi yang sudah berakreditasi A atau B. Mereka akan bebas buka prodi tanpa kesulitan, dan sudah bekerja sama dengan perguruan tinggi, itu menjadi tantangan," ucap Masyitoh kepada Kabar Banten.

Ia menjelaskan, dalam kampus merdeka tersebut ada nilai positif dan negatif. Positifnya, bagi mahasiswa terbuka untuk belajar di luar kampus selama 3 semester, dan negatifnya apakah nanti ada mahasiswa dari luar dapat belajar di perguruan tinggi tempat mahasiswa itu belajar.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x