Penyusunan Kurikulum, Perguruan Tinggi Diminta Libatkan Stakeholder

- 25 Maret 2020, 13:01 WIB
LL Dikti jabar banten
LL Dikti jabar banten

SERANG, (KB).- Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) IV Jawa Barat dan Banten meminta perguruan tinggi melibatkan stakeholder dalam penyusunan kurikulum. Tujuannya, agar kampus dapat menyiapkan mahasiswa yang siap kerja.

"Dosen harus meningkatkan kompetensi keilmuan serta inovasi metode pembelajaran. Pada saat kompetensi itu dibangun, maka kurikulum juga harus bermutu, kurikulum akan menjamin kompetensi manakala tidak dibangun dari orang-orang yang berkepentingan dengan kompetensi tersebut," kata Kepala LL Dikti Jawa Barat dan Banten Uman Suherman kepada Kabar Banten, Senin (23/3/2020).

Ia mengatakan, menyusun kurikulum juga harus melibatkan stakeholder lain. Misalnya untuk dunia industri, juga harus dilibatkan dalam penyusunan kurikulum. Sehingga, kampus dapat menyiapkan untuk diterapkan.

"Selain penyusunan kurikulum dibagun selain pihak luar, dosen berkualitas. Bagaimana lembaga butuh dosen berkualitas tinggal yang bersangkutan butuh lembaga yang berkualitas. Tidak bisa lembaga saja, atau dosen saja kedua-duanya harus bersinergi untuk membangun sebuah konsep kampus harus berkualitas," ujarnya.

Ia mengatakan, perguruan tinggi dapat melakukan link and macth dengan stakeholder dalam membangun kurikulum sehingga kurikulum menjadi relevan. Hal tersebut penting agar kurikulum menjadi panduan dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi dapat berjalan optimal sesuai dengan tujuan perkuliahan.

"Pemangku kebijakan bisa dilibatkan dalam penyusunan kurikulum perkuliahan sesuai program studi. Seperti penetapan kurikulum untuk jurusan bahasa dan sastra Indonesia kemudian setelah lulus dapat bekerja di media, sebelum bekerja di media pihak kampus dapat melibatkan orang media dalam menyusun kurikulum sehingga kampus dapat menyiapkan," katanya. (DE/SJ)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah