Alvin mengatakan, tim nya juga melakukan observasi di beberapa titik-titik yang memiliki banyak polusi, seperti pusat kota Cilegon dan jalan Lingkar Selatan, serta mencari tau pabrik galian c dan phytochemical yang berpotensi menghasilkan polusi udara.
"Ajang perlombaan robotik berlevel internasional yang diikuti oleh peserta dari 47 negara ini tentunya menjadi persaingan yang kompetitif," ujarnua.
Tim Robotik Unsera, kata Alvin mampu menampilkan kinerja yang impresif serta menunjukkan kompetensinya dengan mampu bersaing dan menjadi juara di tingkat internasional.
Baca Juga: Pertama Kalinya, Pascasarjana UIN Banten Terima Dua Mahasiswa Internasional
Kedepan berencana akan mengembangkan sistem yang telah dibuatnya dengan menambahkan sensor tambahan dan meningkatkan akurasi pengukuran.
"Alat yang dibuat masih dalam bentuk prototipe, maka masih butuh banyak evaluasi lagi," katanya.***