Akademisi : Cegah Potensi Kekerasan di Pembelajaran Daring

- 21 September 2020, 07:00 WIB
stop kekerasan ilustrasi
stop kekerasan ilustrasi /

“Persoalan ini yang bisa memicu terjadinya kondisi emosi yang tidak stabil, bisa memicu kemarahan, dan kalau tidak mengendalikan yang terjadi tindakan kekerasan,” katanya.

Baca Juga : Setelah Dikubur, Keysya Bocah Korban Pembunuhan Temui Ibunda Lewat Mimpi

Ia mendorong  pemerintah sigap untuk melakukan inovasi kurikulum pembelajaran yang disesuikan dengan masa pandemi Covid-19. Misalkan mengurangi aspek pembelajaran yang bersifat kognitif tetapi memberikan porsi pada aspek afektif dan psikomotorik. Selain itu, guru dituntut kreatif menghadapi kondisi sekarang.

“Beberapa sekolah juga sudah menerapkan pola home visit. Ini bagian dari menghilangkan kejenuhan anak,” katanya.

Untuk pihak sekolah pentingnya mengangkat konselor atau tenaga pengajar yang berbasis psikologi pendidikan dalam memberikan bimbingan kepada orang tua siswa. 

“Mengingat orang tua siswa tidak semuanya memiliki latar belakang yang sama dalam membimbingan, menemani anak dalam belajar daring. Yang paling utama ditekankan kepada orang tua yakni harus ekstra sabar dan utamakan rasa kasih sayang dalam menghadapi anak,” kata Encep.***

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x