Studium Generale di UIN Banten, Syekh Rahimuddin: Tak Ada Kaitan Tasawuf dengan Klenik

- 21 Februari 2024, 21:14 WIB
Syekh Rahimuddin Nawawi Al Bantani saat menjadi pembicara studium generale di Auditorium UIN Banten.
Syekh Rahimuddin Nawawi Al Bantani saat menjadi pembicara studium generale di Auditorium UIN Banten. /Kabar Banten/

KABAR BANTEN - Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasnanuddin (UIN SMH) Banten menggelar stadium generale dengan mengusung tema "The Concrete Practice of Sufism in Human Development", di Auditorium Gedung Rektorat UIN SMH Banten, Rabu 21 Februari 2024.

Studium generale dibuka Rektor UIN SMH Banten Prof Dr Wawan Wahyidin, M.Pd dengan menghadirkan pembicara Syekh Rahimuddin Nawawi Al-Bantani.

Acara dihadiri Warek I Prof Dr Mufti Ali, Dekan Pasca Sarjana Prof Dr Ilzamuddin Ma’mur, Kepala Biro AAKK Dr H A Bazari Syam, para dekan dan para mahasiswa.

Dalam pemaparannya, Syekh Rahimuddin mengatakan banyak orang yang masih salah memahami  tasawuf dan tariqah. Seperti  tasawuf yang berkembang antara lain tasawuf yang diinkari, seperti mengamalkan zikir untuk kesaktian dan  kemanjuran.

“Padahal tasawuf tidak ada kaitan dengan klenik. Ada juga tasawuf tradisional yang tidak berjalan di atas manhaj yang benar. Seperti kecintaan pada aulia dengan mengamalkan zikir-zikir di majlis zikir. Wiridnya terus dibacakan, namun amalan konkrit tidak,” katanya.

Menurut Rahimuddin, tasawuf yang sahih yakni tasawuf berjalan di atras manhaj yang benar dan tahapan yang benar pula.

“Saya mengutip tiga kaidah, segala sesuatu itu ada ahlinya dan ada pintu yang benar serta aktivitas yang sebenarnya,” ucapnya.

Syekh Rahimuddin mengutarakan siapa saja yang punya kelayakan bertasawauf. Antara lain yakni seseorang untuk berniat hidup untuk Allah, tumbuh cinta kepada Allah, atau pelajar yang mempunya pikiran terbuka, tidak fanatik satu pemikiran, ulama yang memiliki pikiran dengan memahami hakekat-hakekat agawam atau ahli fiqih yang luas, tidak fanatik satu mazhab.

“Kelayakan dan kapasitas untuk bertasawuf bukan dari orang semborono, punya pandangan ekstrem dan pembangkang,” katanya.

Menurut Sykeh Rahamuddin, pintu masuknya bertasawuf yakni takut kepada Allah. Ia mengatrakan orang yang mendekat kepada Allah mula-mula karena takut kepada Allah.”Takut kepada seseorang akan menjauh, hanya takut Allah seseorang akan mendekat,” jelasnya.

Ia menegaskan hakekat tasawuf yakni pembangunan manusia dengan menjadijkan Allah sebagai motif dan tujuan hidup. “Siapapun yang mempunyai kesadaran ini sesungguhnya sedang bertasawuf walaupun belum bertariqah,” tuturnya.

Ia mengatakan bertasawuf tidak memiliki ciri-ciri fisik karena merupakan perjalanan ruhani. “ Allah hadirkan dirinya sifat akhlakul karimah atau karakter yang baik,” ucap Syekh Rahimuddin.

Rektor UIN SMH Banten Prof Wawan Wahyuddin mengatakan stadium generale yang menghadirkan Syekh Rahimuddin bagian upaya UIN Banten dalam rangka memperluas jaringan sehingga banyak mahasiswa UIN Banten yang datang dari luar negeri.

“Saat ini baru 3 mahasiswa UIN Banten yang berasal dari luar negeri yakni Thailand dan Filipina. Mudah-mudahan ke depan, makin banyak mahasiswa UIN Banten yang dari luar negeri. Untuk itu UIN Banten menyadari perlunya kolaborasi dengan berbagai kalangan. Menghaditkan narasumber Syekh Rahimuddin ini bagian dari upaya tersebut,” kata Wawan.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah