Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19, Ini yang Dilakukan Dindikbud Kota Serang

- 12 November 2020, 08:45 WIB
Suasana obrolan Mang Fajar dengan tema "PJJ, peluang dan tantangan pendidikan di era pandemi", Rabu, 11 November 2020.
Suasana obrolan Mang Fajar dengan tema "PJJ, peluang dan tantangan pendidikan di era pandemi", Rabu, 11 November 2020. /Dokumen Kabar Banten/

KABAR BANTEN - Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada sektor pendidikan. Dengan suasana pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, berbagai kendala dihadapi seperti ketidaksiapan guru untuk pembelajaran jarak jauh hingga membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dalam masa krisis serta kelulusan siswa juga ditentukan oleh guru masing-masing sekolah.

Kondisi itu membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) membuat pelatihan pembelajaran berbasis teknologi.

Hal itu terungkap dalam obrolan Mang Fajar dengan tema "PJJ, peluang dan tantangan pendidikan di era pandemi" menghadirkan Sekretaris Dindikbud Kota Serang Nursalim, di Kantor Redaksi Harian Umum Kabar Banten, Rabu, 11 November 2020. Acara tersebut dipandu Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat Rachmat Ginandjar.

"Pembelajaran jarak jauh dimasa Covid-19 itu membuat guru tidak siap, karena tidak tahu kurikulum apa yang digunakan. Oleh karena itu, pihaknya meminta guru membuat RPP di masa krisis cukup satu lembar, serta kelulusan peserta didik juga sekarang diserahkan kepada guru," kata Nursalim.

Baca Juga : Waduh! Menteri Nadiem Mulai Khawatir dengan Perkembangan Pendidikan

Dimasa Covid-19, kata Nursalim, pihaknya mengajak rekan-rekan dari pengawas untuk membuat kurikulum berbasis krisis, yakni dengan membuat RPP cukup satu lembar dengan tiga komponen.

Selain itu, juga pihaknya menerapkan dua metode yakni dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring), tidak hanya itu berama Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Serang menambah jaringan bagi daerah yang terkandala sinyal dibeberapa kelurahan di Kota Serang.

"Kami membuat kurikulum berbasis krisis, cukup buat satu lembar RPP. Selain itu, menerapkan daring dan luring selama pembelajaran jarak jauh. Bersama Diskominfo kami menambah jaringan untuk daerah yang terkendala sinyal," katanya.

Pemerintah juga memberikan bantuan kuota internet kepada guru dan peserta didik, dalam jangka waktu empat bulan. Namun, kuota untuk belajar yang diberikan itu dibatasi dibandingkan kuota umum. 

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x