Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19, Ini yang Dilakukan Dindikbud Kota Serang

- 12 November 2020, 08:45 WIB
Suasana obrolan Mang Fajar dengan tema "PJJ, peluang dan tantangan pendidikan di era pandemi", Rabu, 11 November 2020.
Suasana obrolan Mang Fajar dengan tema "PJJ, peluang dan tantangan pendidikan di era pandemi", Rabu, 11 November 2020. /Dokumen Kabar Banten/

"Peserta didik kami juga mendapatkan bantuan internet selama empat bulan, dengan besaran 35 GB untuk peserta didik dan 42 GB untuk guru," tuturnya.

Baca Juga : Pandeglang Zona Kuning Covid-19, Dindik Diminta Jadwalkan Sekolah Tatap Muka

Dimasa Covid-19 pembelajaran yang tidak bisa dilakukan daring tetap diberikan pelayanan yakni dengan membuat jadwal, itu diterapkan Dindikbud Kota Serang yakni tutor kunjung ke rumah peserta didik dengan menjadwalkannya setiap minggu seperti minggu pertama kelas ganjil kemudian di minggu berikutnya kelas genap sehingga tidak terjadi libur.

"Ada sekolah yang menerapakan setiap minggunya tutor kunjung ke peserta didik, sehingga ketika saya bersama pengawas datang berkunjung mereka tetap beraktivitas," ujarnya.

Dindikbud Kota Serang terus berupaya membangun komunikasi bersama komite sekolah untuk mencari solusi terbaik dalam pembelajaran di lingkungan masing-masing. Karena dimasa Covid-19 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak memaksakan guru untuk belajar seperti normal.

"Bangun komunikasi dengan komite sekolah mencari solusi terbaik dalam pembelajaran, walapun kondisi disetiap kelurahan berbeda. Itu kami lakukan karena Kemendikbud dimasa Covid-19 tidak memaksakan guru untuk belajar normal," katanya.

Baca Juga : Inovasi PJJ melalui White Board Animation, Ini yang Diharapkan Wali Kota Tangerang

Ujian nasional sudah tidak dilaksanakan lagi dan digantikan dengan uji kompetensi yang dilakukan oleh guru. Sekarang. ujian itu sebagai faktor penentu untuk menambah nilai rata-rata semester.

Di masa krisis itu, datangnya penyenderhanaan-penyederhanaan itu. Seperti RPP cukup satu lembar, kemudian tata muka itu kalau sebelumnya 75 persen dan sisanya tugas-tugas. Sekarang bisa 50 persen dilakukan tatap muka atau 20 persen tatap muka disesuaikan dengan kondisi.

"Sekarang nilai kelulusan ditentukan oleh guru melalui uji kompetensi, Ujian hanya sebagai faktor penentu nilai saja, sekarang dimasa krisis datang penyederhanaan-penyederhanaan seperti RPP, kemudian kondisi belajar," katanya.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah